Minggu, 11 Oktober 2020

Malino: Kota bunga

 


Kemana langkah menuju
disitulah
hati ini terpaut

berbunga
menebarkan keindahan yang  tidak pernah dikatakan sebelumya. Inilah kota bunga. sebagai saksi bahwa jalan hidup ad ayang indah. Seindah bunga yang tidak pernah bermusim. Selalu ada dan bersemi. Menghias dirinya sendiri atas nama kecantikan.

Mengapa tidak datang saja, sewaktu bunga masih disini. Saat hati masih saja terpaut pada semua kata yang selalu diucap dengan manis dan berbunga di hati.

Menunggu saja hingga bunga rerontok dengan sendirinya dan mengeluarkan biji yang telah tumbuh dengan sendirinya oleh alam. Itulah arti sebuah perjalanan kehidupan.

Datanglah, disaat musim sedang berbunga di hati.

Namaku Yuke, seperti nama orang jepang padahal aku asli indonesia dari suku yang tidak pernah disebut di pelajaran pengetahuan sosial. Saya juga tidak akan menyebutnya disini, agar tidak membuat pembaca bingung. Begitupula nama marga saya, tidak tersebutkan agar semua baik-baik saja.

Anggap saja nama saya Yuke Dewi Arumin. Arumin nama marga saya yang telah mengalirkan darah hingga membuat saya bergerak dan tumbuh menjadi wanita.

Wanita menjadi idaman pria, begitu pula pria menjadi idaman perempuan. Semua menjadi magnet yang memiliki daya tarik menarik. Menarik semua yang bisa ditarik dan dijadikan sebagai bahan keindahan dalam kepemilikan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar