Sabtu, 19 September 2020

Cerpus: Cerita Berpuisi- Lelaki Tanpa Cadik (4)

 "Bagaimana rasa kopinya, pak Amir?"

"Sangat enak" jawab pak Amir sambil tersenyum

Obrolanpun berlanjut, kemana-mana sembari menghasilkan secangkir kopi yang menandakan kehidupan harus tetap saja dilanjutkan seperti kemarin yang telah berlalu, menunggu giliran perpindahan waktu.

Waktu, katamu

tidak pernah salah

yang salah hanya kita

yang selalu diberi rasa 

salah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar