"ini kopi pahit, sepahit hidup kita. Saya kasi sedikit gula agar ada manisnya".
Ha-ha-ha-ha
Penjual kopi berseloroh membangkitkan gelak tawa diantara pengunjung. Itulah keahlian Pak Bora sebagai pedagang.
"Hidup ini memamang pahit, mari kita nikmati bersama-sama". Mang Udin membalas
Ha-ha-ha-ha
"Dari lahir hidup ini terasa pahit, hingga sekarang. Asal tidak sampai ke neraka, tidak masalah. Kalau hidup pahit, mati pun sengsara. Percumalah kita hidup". Mang Udin mulai curhat, mengingati nasibnya sebagai pemancing ikan dengan hasil yang tidak memuaskan istrinya
"Sudah-sudah, urusan surga dan neraka bukan urusan kita, itu urusan Tuhan. Cukup, jangan merugikan orang lain". Pak Rahmat sang bijak mulai menengahi urusan hidup.
Sumber: http://www.dakta.com/
Sepahit inikah hidup?
tidak juga, itu hanya
perasaan anda
yang tidak cukup syukur di hati
Sepahit inikah hidup?
tidak
itu hanya ilusi agar
kamu menjauhi kehidupan
dan membunuh diri
secara diam-diam
Sepahit inikah hidup?
tidak
Masalah ada jalan menuju
agar hidup
tetap hidup
"Pak, Amir mari singgah!" Panggil pak Rahmat
Pak Amir mendekat, duduk disebelah Lelaki itu dan langsung bertanya
" pedatang baru, namanya siapa?"
"Amir,..."
"kita punya nama sama" Pak Amir pun menyalami lelaki itu, yang menyebut namanya Amir.
dan keberikan
nama-nama apa saja
di bumi
dengannya kamu bisa mengenal
satu sama lain
"Saya hendak pergi melihat pak Anwar, kabarnya sakit masuk angin gila. Mari semua". Pak Amir pamit meninggalkan gerombolan para tukang kopi
"Silahkan, silahkan"
Mauk angin gila adalah penyakit yang biasa diderita oleh para nelayan yang melaut di malam hari. Sakit ini ditandai dengan rasa panas pada bagian perut dan mengakibatkan buang angin yang tidak ditahan aromanya. Obat dari sakit masuk angin gila sudah ditemukan. Tanaman herbal yang hanya tumbuh di belakang rumah pak Amir. Hanya dia yang diberikan kekuasaan untuk mengobati orang-orang sakit seperti ini.
Rasa sakit
bukanlah tanpa sebab
ini adalah petunjuk
bahwa, masih banyak
yang perlu engkau
ingati dari nikmat
yang kadang terlupakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar