Hujan tidak turun begitu saja
Di tanah yang gersang akan kerinduan
Ada takdir yang membawa
Uap air mengumpal dan terarak di hati
Yang mulai menampung irisan takdir
Lalu lupa tetang mengapa?
Diawal pertemuan, hujan yang engkau bagiku
Adalah rasa sesegar embun pagi
Begitu mengelus dada yang dulunya sempit
Memulai dengan sarapan dari hasil air hujan
semalam yang kamu tampung
Semua sama, hanya saja kehadiran itu
Dibutuhkan untuk sebuah perjalanan bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar