Selasa, 28 Januari 2020

Masa depan

Kita tidak pernah tahu
Tentang hari di masa depan
Tentang kita yang sekarang sedang disini


Tentang apa

Aku mulai memikirkan tentang apa
Diantara kita
Semua terlihat baik
Dan biasa saja

Namun disini ada yang tidak bisa disampaikan
Lewat satu kata "rindu"

Rindu yang membakar kayu
Dari yang telah ditumpuk kemarin siang
Menjadi abu merusak mata

Kemana ini dialirkan
Jika jarak membendung rasa

Sampai ke puncak tertinggi dari harapan

Ingin bertemu namun tiada guna
Karena apa itu akan menjadi kerikil tajam

Orang

Orang dilihat dari apa yang telah dilakukan
Bukan apa yang harus dilakukan

Ini akan menjadi hal berat

Mata air

Disana kamu menanam doa untukku
Agar aku bisa berdikari

Tidak menahan beban dengan jerih
Disana kamu mau
Aku menjadi orang kuat dalam berdiri
Tidak berkasih hati
Dengan yang lain

Bagaimana bisa
Mata air ini menjadi surga
Jika dikotori dengan sikap masa bodo


Punya mau

Apa yang kita mau
Semua berjalan tanpa ada kepastian

Saya yang punya mau
Tidak mampu berkata kata
Dengan logik dan perasaan

Aku selalu punya mau
Namun seakan mauku terlarang

Karena tuhan melarang

Semua lebih baik

Aku ingin lebih lama
Kamu disini
Hanya bertukar suara
Atau bertukar tawa

Aku disini hanya ingin disini
Karena ini membuat semua lebih baik

Pada dasarnya
Kita tahu apa yang kita mau
Dan kita tahu
Itu seperti mimpi
Penuh kejutan dan mengkhawatirkan

Ada bisik yang meminta
Untuk berdusta
Atau menghilang karena lelah

Atau berlari bahwa hati terlalu banyak dimaui

Aku mau, ini berakhir dengan kebaikan
Kebaikan bagi kita

Ingatan kita



Saya mengingat ingat
Bintang yang kita hitung dan bermunculan terus
Hingga aku menyerah

Di antara unggun yang menghangatkan
Kita tertawa, berteriak dan menghapus lelah

Kita bermain tebak, seakan semua adalah permainan

Seakan semua adalah mengasyyikkan

Tapi kenapa?

Itu hanya sekali dan untuk di kenang
Kita pernah bersama dan bermain
Bermarah ria dan saling menguatkan

Itulah kita,  yang dulu lupa bahwa ini adalah bagian
Dari kebahagiaan

Harga sebuah rindu

Semua begitu berharga
Saat menghilang
Tidak tergapai oleh tangan

Semua berharga
Saat sepi adalah teman
Seakan melupakan keramaian

Semua berharga
Saat rindu adalah kata tepat
Untuk berbicara pada kita


Mengalir

Perempuan dengan perasaan halusnya

Seperti air mengalir
Menjamah daratan hingga
Bermuara
Pada kesimpulan
Bahwa saya bisa

Mengalihkan

Kenapa bisa begini?

Kamu mengalihkan semua

Aku tidak bisa seperti ini terus

Aku tidak mampu

Ini terlalu berbahaya bagi saya

Saya takut

Saya takut

Saya takut

bertemu lagi



Kita bertemu disini
hanya sebentar
saling melihat
bertukar cerita
lalu menghilang

mencari cerita baru
menabungnya
lalu kau berikan  padaku

bertemu


saya pergi untuk menemui mu
tapi kenapa kamu mengagetkan kehadiranku
seakan mengulang semua yang terjadi diantara kita
seakan kita ada dipelupuk mata yang sama

aku terheran
kenapa bisa demikian
kenapa kau hadir saat saya belum siap

Minggu, 26 Januari 2020

Persiapan

Aku mempersiapkan perjumpaan
Dan perpisahan


Menipu rasa

Begini terus
Tidak ada hasilnya
tidak ada kemajuan

Seperti angin lalu

Menipu rasa
Dan pergi
Lalu menghilang


Merindui

Bagaimana cara menghentikan hujan

Bagaimana cara menghentikan rindu ini

Dia membungkamku
Seperti hujan yang terus turun
Di musim kemarau ini

Kalau aku rindu begini
Kamu rindu tidak?

Mengapa seperti ini?
Jika saja bisa
Saya meminta yang lainnya untuk berdiam

Rinduku

Baru sebulan

Masih kurang 7 bulan

Kenapa 8 bulan lama sekali

Saya sudah rindu sejak kamu pamit
Dan terus merinduimu siang malam
Sampai lelah

Sampai sulit untuk bercengkrama

Aku rindu
Saat kamu mendengarkan cerita stupidku

Aku rindu,  ucapan selamat pagi

Aku rindu,  kamu menanyakan bagaimana hari ini

Aku rindu, ucapan selamat malam

Aku rindu, menertawakan kamu yang aneh

Aku rindu,  semua tentang kamu

Rindu lelah

Saya sudah mulai lelah dengan rindu
Yang pada akhirnya tidak berujung pertemuan

Saya mau berhenti saja
Dan membiarkan semua ini
Seperti adanya

Lalu kita lupa pada semua
Dan bahagia, dengan cara kita masing masing

Kamu belum lelah?
Membuat aku rindu sedemikian rupa

Minggu, 19 Januari 2020

Janji Suci

Pernikahan menjadi bagian dari kehidupan

aku ingin menjadi anak yang baik
seorang istri dari dia
ibu dari anak-anakku
dan menjadi bagian dari kehidupan ini

Jika kelak telah datang
setidak saya siap dengan hal ini

tegar dalam menghadapi gelombang kehidupan
sabar terhadap ketentuan-ketentuan
tetap taat kepada Allah

Pernikahan adalah janji suci
tidak boleh, beringkar

Bekerjalah

Lihatlah langit luas

hanya dengan melihat langit

kamu bisa menemukan sejuta apa yang kamu mau

sebagai rahmat dari Tuhan

mengapa kamu begitu sulit menemukan rezeki

hanya dengan kemampuan dan akal

Insya Allah, semua bisa kamu dapatkan

termasuk dunia serta isinya

dan akhirat

sebagai dari rahmat Allah

apa yang membuat kamu ragu?

maka dari itu bekerjalah

sesuai dengan anugerah yang Allah berikan

Menuju ke..


Kamu mau kemana setelah ini?

saatnya aku ingin melangkah agak jauh mendeskripsikan diri

menjadi orang yang biasa disebut sebagai

orang baik

karena peran dan kebaikanmu

bukan tingkah laku konyol
yang membuat orang geleng-geleng kepala

hanya menambah beban kehidupan saja

Lamun

Aku malu
saat-saat begini
seperti padang lamun
di tepi pantai


Bergerak mengikuti gelombang
yang dibawa oleh tekanan
seakan membuatku bimbang dengan semua

bukankah, aturan pertama
tinggalkan yang meragukan, mengapa sulit?

karena ini bukan sebuah keputusan logik
diantara keputusan yang sudah aku buat

Deskripsi



Aku mencarimu

menganalisis

dan mengajari diriku untuk menemukanmu

diantara hari dan malam

sampai aku benar-benar menemukanmu

sampai aku memilikimu seutuhnya

kamu sumber dari kehidupan

yang ada disana

untuk bekerja dan mencari kehidupan kita

aku disini, mendeskripsikanmu

dalam catatan panjang, sebelum tidur

Kamis, 16 Januari 2020

Memandang saja



Memandangmu

Selalu ada cinta

Memandangmu
Seakan tidak pernah lelah

Aku disini 
Hanya memandang bayangmu

Yang dulu pernah ada disini

Selasa, 14 Januari 2020

Rukuk

Dimana
Aku memandang sang kekasih
Jika bukan pada langit yang luas
Dan Bumi terhampar

Aku bukan sendiri
Hanya saja
Dunia terlalu hiruk

Membuatku menjauh
Seakan semua bohong

Menertawakan aku
Yang sedang rukuk sendiri

Uang

Saya sdh semakin gila
Semakin kesini semakin gila

Saya butuh uang
Tapi tidak tahu cara cari uang

Rasanya bodoh

Tidak berguna

Dan pengen menghilang

Uang
Uang
Uang

Saya lagi butuh itu

Senin, 13 Januari 2020

Adzan


SuaraMu memanggil jiwa yang rusuh
meminta dalam keheningan menyebut nama keagungan

diantara mereka
ada yang terpanggil

diantara mereka lalai

Mungkin saja lupa
mungkin saja terlalu sombong
mungkin saja bodoh

itu adalah mereka
yang Engkau ciptakan dengan segala kelemahannya

dan Engkau muliakan dengan jalan-Mu

dan Engkau beri pilihan untuk memilih jalan
dan Engkau berikan balasan atas apa yang telah dilakukan

Atas nama Kebesaran-Mu
jangan Engkau tinggalkan mereka
yang masih mengakui Engkau tuhan yang maha agung

Hari Mulia

Sepagi ini, menuju pukul 4.40
Terbangun
Mengingat kebesaranMu
Pemilik waktu subuh

Angin masih lembut
Bumi masih basah karena embun

Rasa masih satu

Matahari datang menjemput manusia
Untuk bekerja
Dan menghadapi hari yang mulia

Kemulian itu hanya engkau sebagai pemilik
Biarkan aku menerima sedikit dari itu

Minggu, 12 Januari 2020

Aku adalah mawar

Namaku mawar saat aku mengenali diriku sebagai perempuan

yang diam diantara sudut-sudut mata yang tertunduk

merintih dalam kesedihan akan nasib

20 tahun mendatang

saat mawar-mawar dipetik
pada bukan waktunya
dan mengugurkan kelopak bunganya
dan di pungut 

lalu disimpan

di

.
di manapun itu
pada akhirnya dibuang dengan sedikit kenangan

bahwa aku pernah punya mawar

atau mungkin

kenangan lainnya, mawar yang telah menusuk
jemari ini hingga berdarah

sungguh, mawar adalah aku
saat perempuan sepertiku mulai beranjak mekar
menambah khazanah hidup

Aku bukanlah


Dimana kamu mau menemuiku?

yang ada disini

desas desus beredar

menangkap kamu yang di kejauhan tidak memiliki rasa sepi

dan kembali pada kita

Aku akan terus berjalan
pada jalan-jalan yang telah dibuat oleh Allah

bukan untuk menemuimu
namun memastikan kamu ada disana dan masih hidup

Aku bukanlah
sesuatu yang kamu sebut dalam catatan hitam itu

aku bukanlah
sesuatu yang akan kamu makan jika lapar saja

aku bukan pula
sesuatu yang kamu cari di lepas pantai
dan tidak kamu perlukan

aku bukan semua itu
karena aku adalah sebagian dari kamu yang menjelma
menjadi bentuk lain
yang kamu mau

Saya mau, saya disini

Dimana aku bisa menemukanmu?

saat aku mau kamu

diantara mereka kamu tidak ada?




Dan kamu hanya disini
tidak tahu kenapa
hanya sendiri

bukan karena mau sendiri

karena mau di sini saja, katamu

dan aku percaya, karena semua tidak perlu dijelaskan
atas dasar masalah yang ada

saya mau, saya disini

Semangkok Bako

Hujan ini jatuh pada mangkok kita
yang terhidang dalam bakso
berkuah rasa angin

berhembus dan meninggalkan
lalu terpaku dan lupa

Jika saja bukan karena
bakso ini

kamu pergi tanpa permisi
tanpa kata sampai jumpa
tanpa ada kata-kata ataupun tatap yang nyata

iya, bakso ini menyelamatkan kita
dari kata putus.

Kata yang selalu kau pinta dariku
tanpa pernah bisa kau berikan

seperti matahari di atas bumi


Tentang Bagaimana


ini adalah tentang bagaimana
sebuah perjalanan dirangkai dalam kerinduan
yang aku pasung dalam kata
yang tidak pernah diterjemahkan
untukmu

Kemarin itu adalah
rasa saat angin bertiup kencang
mengkhawatirkan untuk membuatku jatuh
seperti jatuhnya daun karena angin

kemana kamu?
saat aku tanya hanya ada keraguan
menyelusuri sungai hatiku
ini bukan kepadamu
tetapi kepadaku

saat air mengalir, menuju kesana
terus kemana darah ini mengalir
bila disana ada sumbatan

bisakah kita berbicara tentang bagaimana?
saat rintikan hujan sudah mulai lesu
dan murung
menunggu habis pada waktunya

Jika memang demikian,
lantas bagaimana kita bisa
mengalir dengan tujuan yang sama

Selasa, 07 Januari 2020

Perjalanan Bersama

Hujan tidak turun begitu saja
Di tanah yang gersang akan kerinduan

Ada takdir yang membawa
Uap air mengumpal dan terarak di hati
Yang mulai menampung irisan takdir
Lalu lupa tetang mengapa?

Diawal pertemuan, hujan yang engkau bagiku
Adalah rasa sesegar embun pagi
Begitu mengelus dada yang dulunya sempit

Memulai dengan sarapan dari hasil air hujan
semalam yang kamu tampung

Semua sama, hanya saja kehadiran itu
Dibutuhkan untuk sebuah perjalanan bersama

Kita

Kita bertemu

Lalu, bersaling sapa
Setiap pagi

Hingga menjelang malam

Lalu menguap
Meninggalkan rasa garam


Narasi Fakta

Kamu datang lagi,
Menanyakan kata
Yang sering kita sebut

Ini adalah hal yang umum

Dan sering berulang

Hingga menghasilkan narasi fakta

Apa itu?

Hati Menolak

Kepada siapa kamu meminta

Saat hati dan otak tidak searah lagi

Kamu berdusta, kepala membenarkan
Hati menolak

Kemana kamu meminta persetujuan?
Saat kata kata yang kau ketik
Meminta arti dari penantian

Tidak mungkin, kepala berbicara dan hati membenarkan

Kemana kamu menakar dari perbuatanmu hari ini

Jika saja kamu sendiri
Tidak memiliki neraca yang pasti

Menguras Rasa

Apa sih ini semua
Begitu semu dan ambigu

Mau ditinggalkan, namun seperti nyata

Tidak ditinggalkan, semua tidak jelas

Seperti layang-layang yang aku terbangkan

Berputar. Berputar. Melawan angin

Seakan seru
Namun melelahkan juga

Mencuri perhatian
Dan menguras rasa

Apa ini semua?

Pemilik Hati

Ini adalah perkara hati
Yang tidak pada tempatnya

Aku melihat langit yang tidak pernah runtuh
Dan bumi yang masih hijau

Serta pohon yang terus tumbuh

Kemana aku bawa hati ini?
Kalau bukan kepada sang pemilik hati

Tidak pernah layu, usang ataupun hilang

Ini adalah kebenaran dalam ketaatan

Dan aku mau hanya berteduh disini

Dalam rinai di pagi
Aku bertasbih "subhanallah"

Sesungguhnya aku ingin membersihakan hati

Keputusan Hati

Aku memutuskan untuk berhenti
Mencintai dan merindukan
Kamu

Ini semua tidak sesuai expektasi
Aku rindu setengah mati

Menjerit hatiku untuk sebuah cinta
Sebuah pertemuan dan kebersamaan
Namun, tidak ada yang bisa saya lakukan
Kecuali melolong tanpa tujuan

Semua orang terpaku
Dan aku semakin gila

Jika saja ini bukan
Efek dari kata hati
Aku mengusir diriku
Dari penjara yang tidak berdinding

Biarkan keputusan ini aku ambil
Karena ini sudah cukup menyiksa saya
Dari waktu ke waktu

Senin, 06 Januari 2020

Sepertinya

Kita tidak butuh cinta

sepertinya

Semua begitu saja terjadi
Karena cinta begitu kuat untuk menghukum
Hati

Lihat bintang
Tetap bersinar di malam hari

Matahari
Tetap terang di pagi hari

Dan bumi
Masih dipijak

Kemana cinta, saat hati mulai menjauh
Melupakan benih yang ditanam kemarin sore

Sepertinya
Kita tidak butuh cinta

Minggu, 05 Januari 2020

Jalan Pulang

Kemana jalan pulang?

Jika hati kau culik dan kau bawa berlari
Lalu kau sembunyikan di balik rerumputan

Jalan pulang adalah, kita
Yang percaya bahwa
Ini sebuah takdir untuk bersama

Bersama dalam menghidupkan
Siang dan malam

Jalan pulang adalah,  rumah
Yang dibangun atas
dasar kemauan untuk bersama

Jalan pulang adalah,  bersama
Dalam mengendalikan kehidupan kita
Bukan orang lain

Jalan pulang adalah, milik kita
Jika saja disana ada pohon
Yang kita tanam bersama
Sedari dulu

Saat aku tahu

Saat aku tahu
Aku mau kamu lebih dari yang ada
Aku belajar untuk tidak memilikimu

Semua yang nyata begitu getir
Dan aku tahu, ini bisa saja terjadi

Kalaupun ada
Itu adalah keberuntungan untuk kita

Kamu bukan milikku
Dan aku tidak mampu memilikimu
Lebih dari sekarang

Semua semu,  bukan

Aku dan Kamu bertemu
Lalu lupa

Dan melupakan semua


....

Sebenarnya apa yang aku mau?

Kamu? 

Mengapa aku menyusahkan diri 
Dengan perkara yang sulit saya pahami

Ini ada apa? 

Aku dan kamu itu siapa? 
Kenapa sulit untuk ditahu maunya? 

Aku mau Allah menunjukkan jalan
Kemana aku harus tetap berdiri
dan berjalan mengikuti fitrah


Mengantung di langit

Bagaimana caranya agar saya 
Tidak rindu kamu

Aku mau membunuh matahari
Tapi aku tidak pernah berhadapan dengannya

Aku mau menculik bulan
Agar tidak perlu bersinar
Sayangnya, bulan lebih berkuasa atas dirinya

Aku mau minum semua air laut
Agar kamu tidak berlayar lagi
Dan itu tidak mungkin

Jadi bagaimana caranya agar aku tidak rindu? 

Kamu bisa melakukan ini padaku

Apakah aku melakukan hal yang sama padamu

membuatmu ingin mengantung bersama bulan dilangit

Apa Itu

Kenapa rindu seperti penyakit?
Membuatku tidak nyaman dengan hariku
Seakan memaksa meminta apa yang tidak ada
Dan memukulku sampai kesakitan

Tanpa wujud

Jika rindu seperti ini terus
Aku ingin berhenti saja
Menyakiti diriku sendiri
Dan memintamu untuk pergi

Menemuiku

Kapan? Matahari selalu muncul
Memberikan sinarnya
Dan aku disini menerima saja
Tanpa meminta
Apa apa dari kejadian matahari

Kamu

Apakah tahu ini?
Obat dari sebuah ketidakpastian

Saya rasa
Kita tahu, apa itu

Siapa Kamu?

Siapa kamu?
Kenapa tidak pernah pergi dari rumah ini
Mengajakku berbicara hingga kelelahan

Siapa kamu?
Mengajakku menanam pohon di belakang rumah
Seakan kita bersama terus hingga berbuah itu

Siapa kamu?
Mengajakku bermandi hujan di terik matahari
Katamu ini baik untuk kesehatan

Siapa kamu?

Pergilah! Disini bukan rumah kamu
Ini adalah istanaku seorang
Aku tidak pernah mengundangmu
Untuk bertamu sebelumnya

Sabtu, 04 Januari 2020

Pernikahan

Kenapa harus pernikahan
Saat dua insan ingin bersama dalam kasih

Mengapa?


Pelangi Kita


[4/1 10.35] Erma:
Ini adalah kita
Yang mau melawan pusara angin
Seakan mampu menjadikan tanah sebagai makanan pokok

Ini adalah kita
Yang mau semua berpihak pada keputusan besar
Yang diam diam kita susun sebelum matahari terbit
Dan hilang di terpa kabut

Ini adalah kita
Yang bingung dengan langkah kita sendiri
Nemaksa berjalan beriringan penuh ketakutan

Ini adalah kita
Pada akhirnya tidak bisa berbuat apa apa pada takdir kita

[4/1 10.42] Erma:
Ini bukan tentang jarak diantara kita

Ini adalah kepercayaan yang kita bangun. Kita susun setiap hari untuk sebuah rumah cinta.
Disini, mari kita isi dengan kebahagiaan, menyenangkan hati dengan cara kita

[4/1 10.46] Erma:
Bumi memang sengaja diluaskan, agar kita menjelajah
Dan ada aku disini yang sendiri.
Bisakah kau datang nenemukan saya.  Aku tidak pernah sembunyi dari hidupmu. Karena aku sekarang adalah air kehidupan bagi orang yang dicinta

[4/1 10.48] Erma:
Kemanakah kapal membawamu,  kenapa begitu jauh dan tidak bisa aku ikuti?

Hanya jiwamu yang kupeluk setiap hari,  aku baui untuk menafsirkan rindu yang engkau tanam kemarin.

[4/1 10.51] Erma:
Pelangi itu tersimpan selalu dimatamu, yang engkau gunakan untuk memandang ke jalan pulang.

Pulang,  sayang

Dirumah ini ada aku yang setiap hari membuat pelangi untuk kedatanganmu.
Menelusup warna warni agar tertata rapi dan dijadikan bantal tidurmu

Pulang,  sayang
Pelangi ini telah selesai aku bentangkan dilangit
Memayungimu dengan aneka rasa
Agar kebahagiaan ada dihatimu selalu

Jumat, 03 Januari 2020

Mengerang

Musim gugur
Akan berlalu
Dengan datangnya
Musim semi

Aku sedang mengugurkan rasa
Yang kemarin menyiksa
Tanpa kasih lagi

Aku mengerang kesakitan
Menahan hawa yang hendak keluar
Seakan dunia milikku
Aku berhasil mengendalikan

Petunjuk Jalan yang Lurus

Benar benar mengerikan
Saat kita sadar
Bahwa
Kita melanggar sumpah setia
Kepada nabi dan rasul

Seperti hujan
Yang menghapus debu
Tanpa sisa

Seperti itulah
Arti khianat

Menghapus semua
Tanpa ada kasih lagi

Hanya petunjukMu
Yang saya harapkan

Disana ada Takwa

Ya Allah, aku jatuh cinta pada
Orang yang kau haramkan untukku

Berilah petunjuk pada hati ini
Agar tidak menyakiti hati yang lain

Tiada benci
Tiada musuh
Hanya karena khilaf
Saat semua ini telah terjadi

Lapangkan hati
Terhadap keputusanMu

Disana aku bertakwa

Allah Cemburu

[3/1 16.02] Erma:

Allah cemburu

Aku dekat denganmu
Mengingatmu setiap saat dan selalu mau kamu

Allah cemburu

Aku jatuh cinta padamu
Dan meminta perhatian lebih darimu

Allah cemburu

Aku menghabiskan waktu lebih banyak mengobrol denganmu

Allah cemburu

Allah memberikan semua kepadaku
Mengabulkan doa ku, memberi petunjuk pada jalan yang lurus
Menjanjikan surga untuku

Lalu aku berpaling kepadamu
Aku takut, Allah marah. Menghukumku dan meninggalkan aku, mencabut rasa ini.

Meninggalkan aku sendiri, sedih dan tidak bertepi.
Lalu aku diam tidak tahu mau kemana
Karena Allah sudah menjauhiku

Sekarang aku mau, kita adalah hambaNya. Bersama menaati perintah Allah dan memohon ridho serta ampunan-Nya



[3/1 16.04] Erma:

Jika Allah cemburu
Kemana aku berdoa
Kemana aku bersujud
Kemana aku rukuk

Maafkan aku,  aku yang salah
Meminta kamu di jalan yang sama
Padahal kita tahu,  kita berbeda



[3/1 16.07] Erma:

Ini bukan karena rindu

Ini adalah nestapa insan
Yang terlalu berani
Melangkahkan kaki pada jalan yang lain

Mengeja duri dikaki
Seakan tidak terjadi apa-apa
Dan terus melangkah hingga tidak tahu kemana lagi



[3/1 16.27] Erma:

Ya Allah
Apa yang saya cari, selain keridhaanMu?

Jalan ini terasa panjang dan berat
Untuk terus di jalan yang benar

Selain janji yang engkau berikan, aku tidak sanggup di sini



[3/1 16.30] Erma:

Dimana aku bisa temukan ketenangan?

Selain mengenalmu
Dan bertanya
Tentang diri-Mu

Engkau dekat, dan aku tidak mau menjauh

Ampuni kesalahanku,
Berilah hamba, jalan terang seperti matahari
Agar kekhilafan ini tidak berlanjut

Rasa Tertunda

Dengan apa aku bisa menghitung bintang. Semua bertabur dalam kejap mata. Membaur mengikuti gelap^

Pagi pagi sekali. Sebelum mentari. Masih dingin. Masih gelap. Belum ada suara. Aku terbangun. Hatiku memanggil namamu. Aku rindu disini sendiri.  Kamu rindu juga tidak. Aku tidak mau rindu sendirian.

Langit kita masih sama kan? Kenapa begitu begitu. Membuatku cemburu. Langit mengatapi mu. Sedangkan aku disini merindui

Sepagi ini aku menatapmu dalam bentuk photo seribu kali. Berharap kamu nyata dimataku dan tersenyum, mengucapkan selamat pagi

Dimana saya bisa temui ragamu. Jika dusta bisa berwujud aku ingin jadi malam yang memelukmu setiap hari agar tidak ada rindu diantara kita.

Kenapa malam tidak pernah berdusta. Selalu mengirimkan rindu agar aku mengingatmu dan terjaga bahwa hati ini ada yang memiliki.

Bisakah saya berbohong,  bahwa aku tidak rindu padamu.  Karena rindu ini begitu menyiksa dari pagi hingga kepagi

Aku sendiri yang memutuskan untuk menjaga hati agar kamu disana baik baik saja. Tidak takut pada badai kehidupan

Ya Allah,  engkau maha pemilik hati. Hati ini jatuh pada hati yang lain. Berilah petunjuk dan berilah kebaikan diantara mereka. Agar mereka tidak membenci dan menyalahkan takdir-Mu kelak

Kenapa cinta begitu susah untuk kau katakan padaku. Apakah ini karena saya orang berbeda dari kamu

Apa kabar?  Apakah kamu masih sayang kepadaku? Sepertinya angin jahat membawa kamu menghilang dari kataku kemarin. Tidak apa, karena aku tahu cara agar kamu kembali

Bagaimanapun hari ini, menjadi momentum bahwa ada cinta yang tidak membuat orang putus asa, Cinta Ilahi rabb. Aku mau kita putus, tapi aku tidak tahu bagaimana memutuskan semua ini, terlalu rumit. Karena aku mau kamu dan kamu abai terhadap semua.

Bagaimana membuat kamu agar tidak kecewa, saat aku membawa semua yang kamu punya untuk berlalu dari ini semua. Seperti langit,  dia tidak pernah lupa memberi kabar ke pada bumi bahwa semua baik  baik saja.

Aku rindu denganmu. Aku sebut namamu tanpa sadar. Aku mau kamu, sayangnya Allah tidak suka dengan apa yang saya lakukan




Rabu, 01 Januari 2020

Memungut

Dimana aku bisa memungut
Saat kematian
Menyebut nama diantara kita
Mengambil paksa apa yang kita punya
Dan tidak memberi penawaran
Sebagai daya
Untuk bertahan


adalah kehendak dari hidup
Ingin hidup terus
Hingga mengambil semua
Untuk hidup
Tidak lagi
Ada yang ingin ditawarkan
Seperti kemarin

Ini adalah hidup kita
Aku memungutnya
dari waktu kebersamaan
Dari waktu yang kita eja
Menjadi rasa yang kita bagi bersama