Eh, keputusan kamu
Mengagetkan
Kamu menahan air hujan turun
Menyirami bunga yang kita tanam bersama
Aku hanya bisa shock
Terus berdiam dan bertanya-tanya
"kok begitu? Salah saya, ya? Kok, kamu bisa marah?"
Ya sudah, itu keputusanmu
Biarkan saja, ngak usah dibikin repot
Aku juga bisa keputusan yang sama
Eh, iya
Kamu baik baik saja kan disana?
Kalau rindu, biarkan hujan turun seperti sedia kala
Kalau rindu, biarkan tanaman kita berbunga
Kalau rindu, duduklah didepanku
Dan mari bercakap
Kamis, 31 Oktober 2019
Bosan
Bosan
Bosan
Bosan
Siapa yang tidak bosan
Disini hanya menatap
Ketidakadilan waktu
Semua melambat, menunggu giliran
Memohon apa saja
Asal tidak disini
Mau memecahkan namun tidak bisa
Ya, hanya bisa begini
Terdiam dalam bosan
Bosan
Bosan
Siapa yang tidak bosan
Disini hanya menatap
Ketidakadilan waktu
Semua melambat, menunggu giliran
Memohon apa saja
Asal tidak disini
Mau memecahkan namun tidak bisa
Ya, hanya bisa begini
Terdiam dalam bosan
Menunggu berdetik
Aku menunggu detik berdetik
Menghitung dalam diam
Dan pura pura tidak menunggu
Semua menegangkan
Keputusan itu
Semua menegangkan
Menghitung dalam diam
Dan pura pura tidak menunggu
Semua menegangkan
Keputusan itu
Semua menegangkan
Untuk kamu yang sedang sakit
Kamu yang lagi sakit
Santai saja
Kamu memang lagi butuh istirahat
Coba kamu ingat-ingat
Selama ini apa yang telah kamu lakukan
Apakah kamu lelah?
Apakah kamu menderita?
Apakah kamu sedang berlari dan jatuh?
Apakah kamu sedang baik baik saja dan tetiba sakit?
Apakah kamu, ah aku hanya melihat dalam kamu
Dalam balutan senyun harian
Kamu sakit, bebaringlah
Ngak usah kemana-mana
Biar giliran aku yang kemana-mana
Kamu sakit, ayo pejamkan mata
Lupakan kalau kamu sedang sakit
Lepaskan kemelut hati
Biarkan dirimu tidak berdaya
Syukuri setiap langkah yang sudah kamu lakukan
Santai saja
Kamu memang lagi butuh istirahat
Coba kamu ingat-ingat
Selama ini apa yang telah kamu lakukan
Apakah kamu lelah?
Apakah kamu menderita?
Apakah kamu sedang berlari dan jatuh?
Apakah kamu sedang baik baik saja dan tetiba sakit?
Apakah kamu, ah aku hanya melihat dalam kamu
Dalam balutan senyun harian
Kamu sakit, bebaringlah
Ngak usah kemana-mana
Biar giliran aku yang kemana-mana
Kamu sakit, ayo pejamkan mata
Lupakan kalau kamu sedang sakit
Lepaskan kemelut hati
Biarkan dirimu tidak berdaya
Syukuri setiap langkah yang sudah kamu lakukan
Teh dalam menunggu
Dua cangkir teh, aku seduh sembari menunggu hujan turun
Ini untuk kita saat saling menatap
Mengungkapkan perasaan
Dan berbagi sepi
Menjelang malam, seperti biasanya
Seperti yang sudah-sudah, engkau datang terlambat
Meminum seteguk langsung
Dan berkata "saya mau istirahat"
Besok lagi ya,
Hanya bisa mengangguk
Pada diam
Sambil berkaca-kaca
Aku akan membuat teh lebih banyak lagi
Dan meminumnya tanpa kata
Biarkan teh menampung semua
Kata kata yang tidak tersampaikan
Ini untuk kita saat saling menatap
Mengungkapkan perasaan
Dan berbagi sepi
Menjelang malam, seperti biasanya
Seperti yang sudah-sudah, engkau datang terlambat
Meminum seteguk langsung
Dan berkata "saya mau istirahat"
Besok lagi ya,
Hanya bisa mengangguk
Pada diam
Sambil berkaca-kaca
Aku akan membuat teh lebih banyak lagi
Dan meminumnya tanpa kata
Biarkan teh menampung semua
Kata kata yang tidak tersampaikan
Nyamuk
Plekk!
Nyamuk tak geplek
Ora kenek
Malah kenek opo?
Brrrtttrtt
Nyamuk miber
Tak uber
Ora kenek
Malah kenek opo
Plukk
Nyamuk tak gepok
Ora kenek
Malah kenek opo?
Ora kenek opo opo, cah
Wanita berusia 24
Ulang tahun ini seperti kilat menyambar pohon kelapa
Tidak terjadi apa apa
Hanya mengagetkan
Kalau saya berusia 24 tahun
24 tahun berlalu
Lama juga, pikirku
Kok saya begini, diusia ini
Hanya begini saja
Dengan hobi yang sama diwaktu kecil
Dengan aktivitas yang sama diwaktu usia remaja
Dengan teman yang sama diusia kemarinnya
Kok begini-begini hidup
Apa yang spesial?
Hmm, apa memang seperti ini hidup yang sebenarnya
Atau ada sisi lain yang membahagiakan
Apa ya?
Aku bertanya-tanya diusia 24
Kepala dua, muncul lagi dikit
Aku kenapa ya?
Bertanya-tanya
Kemarin kamu aman saja
Kenapa sekarang diserang influenza
Teman kamu mungkin ada yang sakit, kamu tertular
Salah pergaulan
Aku diusia 24
Menjelma menjadi wanita yang ingin dikatakan dewasa
Sosokku menjulang memandang yang lain
Penuh keajaiban, penuh pesona dan penuh tanda tanya
Tanda tanya tanpa ada pertanyaan
Pertanyaan itu datang dan menghilang
Tanpa ada jawab datang
Hanya numpang lewat
24. 25. 26. 27. Dan seterusnya
Aku tumbuh menjadi wanita
Wanita yang aku lihat pada diri ibu
Demi segala kemanisanya
Semua akan melebur
Dalam wajah wajah tersungkur
Mengadu pada rabb
"aku wanita, aku mau menjadi ibu"
Tidak terjadi apa apa
Hanya mengagetkan
Kalau saya berusia 24 tahun
24 tahun berlalu
Lama juga, pikirku
Kok saya begini, diusia ini
Hanya begini saja
Dengan hobi yang sama diwaktu kecil
Dengan aktivitas yang sama diwaktu usia remaja
Dengan teman yang sama diusia kemarinnya
Kok begini-begini hidup
Apa yang spesial?
Hmm, apa memang seperti ini hidup yang sebenarnya
Atau ada sisi lain yang membahagiakan
Apa ya?
Aku bertanya-tanya diusia 24
Kepala dua, muncul lagi dikit
Aku kenapa ya?
Bertanya-tanya
Kemarin kamu aman saja
Kenapa sekarang diserang influenza
Teman kamu mungkin ada yang sakit, kamu tertular
Salah pergaulan
Aku diusia 24
Menjelma menjadi wanita yang ingin dikatakan dewasa
Sosokku menjulang memandang yang lain
Penuh keajaiban, penuh pesona dan penuh tanda tanya
Tanda tanya tanpa ada pertanyaan
Pertanyaan itu datang dan menghilang
Tanpa ada jawab datang
Hanya numpang lewat
24. 25. 26. 27. Dan seterusnya
Aku tumbuh menjadi wanita
Wanita yang aku lihat pada diri ibu
Demi segala kemanisanya
Semua akan melebur
Dalam wajah wajah tersungkur
Mengadu pada rabb
"aku wanita, aku mau menjadi ibu"
Sendirian lagi
Kemana aku bisa pergi
Jika jiwa ini kamu tawan dalam janji setia
Kemana aku harus berlari
Jika kaki ini berpijak dalam rantai mahligai
Kemana aku mengadu
Semua berlalu tanpa permisi dariku
Kemana aku berteman
Jika dalam tembok ini hanya ada aku dan kamu
Kemana aku harus menatap
Kecurigaanmu membawa wajah ini tertunduk
Menatap apa yang ada dibawah tanah
Disanalah tubuh kita berpisah
Sendiri
Sendiri
Jika jiwa ini kamu tawan dalam janji setia
Kemana aku harus berlari
Jika kaki ini berpijak dalam rantai mahligai
Kemana aku mengadu
Semua berlalu tanpa permisi dariku
Kemana aku berteman
Jika dalam tembok ini hanya ada aku dan kamu
Kemana aku harus menatap
Kecurigaanmu membawa wajah ini tertunduk
Menatap apa yang ada dibawah tanah
Disanalah tubuh kita berpisah
Sendiri
Sendiri
Atas nama cinta, menderitalah
Kita bertemu dipagi itu
Lewat hembusan angin dingin
Yang merapatkan mantel
Hanya berdua di tempat itu
Angin semilir
Menerpaku padamu
Membawa salam kehangatan
Lewat ejaan yang tidak sempurna
Bertukar nomor, seperti biasa
Meminta izin untuk mengenal
Dan mulai membuka hati
Menerima semua keluh
Memberi semua harap
Dan berjanji untuk saling sapa
Apalah daya hati
Menerima rempahan sisa sisa tadi malam
Masih menghangat dalam ingatan
Menjelma menjadi kasta jiwa
Aku terduduk lemas
Menerima hati yang abstrak
Memenjarakan rindu dalam nestapa
Memohon untuk saling merindui
Aku salah, katamu
Membuatmu larut dalam hayal sepi
Memenjaramu dalam kasat mata
Dengan janji terdustai
Engkau terkapar tanpa kata
Meminta bebas dalam ketakutan
Dan aku tidak mampu membebaskanmu
Atas nama cinta
Menderitalah seperti yang lainnya
Lewat hembusan angin dingin
Yang merapatkan mantel
Hanya berdua di tempat itu
Angin semilir
Menerpaku padamu
Membawa salam kehangatan
Lewat ejaan yang tidak sempurna
Bertukar nomor, seperti biasa
Meminta izin untuk mengenal
Dan mulai membuka hati
Menerima semua keluh
Memberi semua harap
Dan berjanji untuk saling sapa
Apalah daya hati
Menerima rempahan sisa sisa tadi malam
Masih menghangat dalam ingatan
Menjelma menjadi kasta jiwa
Aku terduduk lemas
Menerima hati yang abstrak
Memenjarakan rindu dalam nestapa
Memohon untuk saling merindui
Aku salah, katamu
Membuatmu larut dalam hayal sepi
Memenjaramu dalam kasat mata
Dengan janji terdustai
Engkau terkapar tanpa kata
Meminta bebas dalam ketakutan
Dan aku tidak mampu membebaskanmu
Atas nama cinta
Menderitalah seperti yang lainnya
Memohon
Bener - bener
Saya tidak mampu atas diriku sendiri
Disaat seperti ini
Hati kecil berkata
Ya Allah, saya hamba-Mu yang dhoif
Janganlah seperti ini menyiksa hamba
Hamba salah, ampunilah
Sesungguhnya kasih sayang-Mu meliputi langit dan bumi
Kemana lagi saya menghamba?
Memohon pertolongan
Jika bukan kepada-Mu
Padahal, saya tidak punya kuasa atas diri hamba sendiri
Saya tidak mampu atas diriku sendiri
Disaat seperti ini
Hati kecil berkata
Ya Allah, saya hamba-Mu yang dhoif
Janganlah seperti ini menyiksa hamba
Hamba salah, ampunilah
Sesungguhnya kasih sayang-Mu meliputi langit dan bumi
Kemana lagi saya menghamba?
Memohon pertolongan
Jika bukan kepada-Mu
Padahal, saya tidak punya kuasa atas diri hamba sendiri
Bertemanlah bunga
Teman kamu siapa?
Kamu siapa?
Apakah iya, bunga tumbuh bersama bunga lainnya
Agar indah
Ataukah bunga tumbuh sendirian
Agar exotis terlihat
Atau dia berbunga dimana saja
Alangkah indahnya bunga
Dirangkai dalam bejana
Mewarnai mata
Dengan aneka rupa
Jangan sendiri bunga, keindahan itu
Adalah milik semua
Berbunga sendiri hanya menimbulkan keindahan
Secara implisit
Berbeda dengan engkau bersama yang lain
Akan lebih menakjubkan
Kamu siapa?
Apakah iya, bunga tumbuh bersama bunga lainnya
Agar indah
Ataukah bunga tumbuh sendirian
Agar exotis terlihat
Atau dia berbunga dimana saja
Alangkah indahnya bunga
Dirangkai dalam bejana
Mewarnai mata
Dengan aneka rupa
Jangan sendiri bunga, keindahan itu
Adalah milik semua
Berbunga sendiri hanya menimbulkan keindahan
Secara implisit
Berbeda dengan engkau bersama yang lain
Akan lebih menakjubkan
Berjalan diatas Jalan-Nya
Tadi aku jalan, jalan, jalan. Jauh sekali.
Aku lelah
Aku ingin istirahat sejenak
Merenung sejenak
Mengapa aku jalan sejauh ini?
Sia-siakah?
Atau mendapatkan berkah?
Hanya dengan banyak beristighfar
Meluruskan niat
Dan terus beramal
Memohon, ya Allah tetapkanlah aku dijalan yang engkau ridhoi
Jauhkan hamba, dari jalan yang sesat
Aku lelah
Aku ingin istirahat sejenak
Merenung sejenak
Mengapa aku jalan sejauh ini?
Sia-siakah?
Atau mendapatkan berkah?
Hanya dengan banyak beristighfar
Meluruskan niat
Dan terus beramal
Memohon, ya Allah tetapkanlah aku dijalan yang engkau ridhoi
Jauhkan hamba, dari jalan yang sesat
Rabu, 30 Oktober 2019
Kemana harus mencari
Kemana lagi saya harus mencari
Kalau tidak pernah aku temukan ide
Kemana lagi aku mencuri
Jika ide itu menghilang lenyap
Kemana lagi aku
Kemana?
Kaupun tidak tahu kemana aku harus pergi
....
Terlalu lama kamu mencari
Hingga kau tidak perhatikan
Ujung jari kaki sudah memanjang kukunya
Kamu terlalu lelah mencari
Bertanya-bertanya
Tanpa kau perhatikan tanganmu
Sebuah mangga busuk
Lupa kamu makan tiga hari yang lalu
sudah ada makhluk hidup lainnya
Kaupun tidak memperhatikan
dirimu kelelahan mencari
Mencari mencari
mencari apa?
Kalau tidak pernah aku temukan ide
Kemana lagi aku mencuri
Jika ide itu menghilang lenyap
Kemana lagi aku
Kemana?
Kaupun tidak tahu kemana aku harus pergi
....
Terlalu lama kamu mencari
Hingga kau tidak perhatikan
Ujung jari kaki sudah memanjang kukunya
Kamu terlalu lelah mencari
Bertanya-bertanya
Tanpa kau perhatikan tanganmu
Sebuah mangga busuk
Lupa kamu makan tiga hari yang lalu
sudah ada makhluk hidup lainnya
Kaupun tidak memperhatikan
dirimu kelelahan mencari
Mencari mencari
mencari apa?
Bisikan Lelembut
Berputus asalah, kamu. Bisiknya lembut
Selembut angin menerpa wajah manismu
Aku akan menjadi teman setiamu. Mengalun lagu dalam riuknya ombak
Aku panjangkan anganmu. Semua akan indah. Semua indah hanya dalam angan. Harapan-harapan muncul dalam kemalasan. Kemalasan berkuasa atas diri. Dan hanya bisa berangan tanpa bekerja
Ayo, kita bekerja dalam semu. Dunia memang semu. Salah siapa kamu jadi manusia. Mengutuki langit yang menurunkan hujan. Mengutuk bumi tempat berpijak. Mengutuk laut yang tidak bisa berbuat apa-apa
Kamu jahat. Kamu baik. Sama saja. Mengapa tidak menjadi keduanya? Disesuaikan dengan kondisi. Itu salah tuhan. Menjadikan manusia dengan dua sisi magnet yang saling tarik menarik.
Benar, itu salah tuhan. Tidak salah jika kamu menjadi tuhan. Aku bisa bantu kamu. Sepertinya akan lebih baik jika demikian.
iya. iya. iya
Ayo laksanakan jangan hanya malas
Jahat
Kalau sudah begini
Anginpun terasa jahat
Matahari jahat
Semua manusia jahat
Tuhanpun jahat
Akupun jahat
jahat
jahat
jahat
(menangis)
Anginpun terasa jahat
Matahari jahat
Semua manusia jahat
Tuhanpun jahat
Akupun jahat
jahat
jahat
jahat
(menangis)
Menculik Kamu
Bila nanti aku bekerja keras
untuk mencuri hatimu
janganlah engkau bersembunyi
seakan menolak permohonanku
Jika nanti kamu sudah aku curi
aku akan lepaskan kamu
agar kamu bahagia
dengan cara kamu
Jika kamu telah bahagia
ketahuilah dimana kamu harus pulang
Mengistirahatkan diri sejenak
dan berbagi dengan apa yang kamu punya
Aku menculikmu
bukan untuk sebuah kejahatan
untuk mencuri hatimu
janganlah engkau bersembunyi
seakan menolak permohonanku
Jika nanti kamu sudah aku curi
aku akan lepaskan kamu
agar kamu bahagia
dengan cara kamu
Jika kamu telah bahagia
ketahuilah dimana kamu harus pulang
Mengistirahatkan diri sejenak
dan berbagi dengan apa yang kamu punya
Aku menculikmu
bukan untuk sebuah kejahatan
Sepertinya pernah kenal
Kemarin kita bertemu
Saling memandang
Seakan pernah mengenal
Namun memori berkata tidak
aku palingkan wajah
tanda kamu bukan takdirku
Saling memandang
Seakan pernah mengenal
Namun memori berkata tidak
aku palingkan wajah
tanda kamu bukan takdirku
Kerja Rodi
Aku jadi gila
Saat tahu namamu
Seperti ikan naik ke daratan
Mengelempar tidak karuan
Aku bekerja siang malam
hanya mendesku kumpulkan
aku susun hati-hati
aku bongkar ripsikan dirimu
Pazel-pazel aklagi
dan aku susun kembali
Begitu terus
Sampai larut malam
dan aku lupa siapa namamu
Paginya
Ucapan "selamat pagi"
Membangkitkan aku untuk bekerja kembali
Melelahkan diri
Hingga tertidur kembali
Aku lelah
Merajaimu namun kau tidak mau menjadi rakyat
Aku lelah
Bekerja sendirian dan kamu berabai disana
Aku lelah
Ingin mengakhiri namun aku masih mau bekerja keras
Saat tahu namamu
Seperti ikan naik ke daratan
Mengelempar tidak karuan
Aku bekerja siang malam
hanya mendesku kumpulkan
aku susun hati-hati
aku bongkar ripsikan dirimu
Pazel-pazel aklagi
dan aku susun kembali
Begitu terus
Sampai larut malam
dan aku lupa siapa namamu
Paginya
Ucapan "selamat pagi"
Membangkitkan aku untuk bekerja kembali
Melelahkan diri
Hingga tertidur kembali
Aku lelah
Merajaimu namun kau tidak mau menjadi rakyat
Aku lelah
Bekerja sendirian dan kamu berabai disana
Aku lelah
Ingin mengakhiri namun aku masih mau bekerja keras
Bingung
Aku bingung saat ini
Memandang lurus dengan otak berputar-putar
Memilih-milih
Mana yang mana
Membingungkan,
Semua rasanya benar
Semua rasanya salah
Semua benar dan salah menjadi satu
Mana yang bagus
Mana yang sebaiknya saya lakukan
Apakah ini bisa
Apakah ini berguna
Ya Allah, aku kembali padamu
Bantulah hamba memilih
Mana yang baik dan berkah untukku
Untuk orang lain
dan mendatangkan manfaat
Memandang lurus dengan otak berputar-putar
Memilih-milih
Mana yang mana
Membingungkan,
Semua rasanya benar
Semua rasanya salah
Semua benar dan salah menjadi satu
Mana yang bagus
Mana yang sebaiknya saya lakukan
Apakah ini bisa
Apakah ini berguna
Ya Allah, aku kembali padamu
Bantulah hamba memilih
Mana yang baik dan berkah untukku
Untuk orang lain
dan mendatangkan manfaat
Sabtu, 26 Oktober 2019
Kerja-Bekerja
Bekerjalah terus
Bekerjalah mencari rezeki
dengan kedua tangan
Jangan digengam
itu tidak bisa dipakai untuk memberi atau menerima
bukalah tanganmu
biarkan dia bekerja
Menyusuri tiap-tiap helaian
Memindahkan rezeki
Terus menerus tanpa henti
Bekabar tanpa jeda
Menanyakan perihal
Adakah sesuatu
yang bisa disentuh dan menjadi yang lainnya
atau meneruskan
Rasa cinta yang belum sampai
Bekerjalah mencari rezeki
dengan kedua tangan
Jangan digengam
itu tidak bisa dipakai untuk memberi atau menerima
bukalah tanganmu
biarkan dia bekerja
Menyusuri tiap-tiap helaian
Memindahkan rezeki
Terus menerus tanpa henti
Bekabar tanpa jeda
Menanyakan perihal
Adakah sesuatu
yang bisa disentuh dan menjadi yang lainnya
atau meneruskan
Rasa cinta yang belum sampai
Langganan:
Postingan (Atom)