Selasa, 31 Maret 2020

Lukisan

Ku hapus langit mendung
Kubuat layangan
Agar semua adalah milik kita
Terbang tanpa takut

Aku ingin seperti
Apa?

Karena semua membuat saya tidak pernah
Merasakan rasa ini

Seperti kalimat kalimat
Yang tidak di lukiskan

Tetesan Hujan

Aku ingin menghapus tetasan hujan
Agar hidup, ini biasa saja
Tanpa rindu
Tanpa kamu
Tanpa puisi

Aku ingin kita seperti ini saja
Agar semua menjadi kata
Tanpa rasa
Tanpa teduh
Tanpa bintang


Seperti ini Saja

Jangan pernah dusta
Karena hatimu
Selalu meminta kebenaran


Jangan pernah benci
Karena hatimu
Selalu meminta untuk dicintai

Jangan pernah menghilang
Karena hatimu
Selalu meminta pulang

Jangan seperti itu
Karena kita tahu
Kita ingin seperti ini saja

Bulan April

Bulan April
Musim apa?
Rinduku tidak bermusim
Dia terus tumbuh
Dan meminta perhatian
Lalu terus mengusik
Sampai nanti

Di bulan apa?
Akan tumbuh menjadi
Pertemuan

Di bulan April
Musim apa?
Rindu hanya tersampaikan
Dengan satu kata
Dengan jawaban yang sama

Di bulan April
Bisakah
Rinduku dituntaskan
Dengan pertemuan
Yang membuat aku
Merasa dicintai

Rasa ini

Hanya kamu
Disini bersama dengan kerlipan lainnya

Yang membuat semua indah
Dan terus berbunga

Disini
Dengan beragam kenangan
Yang dijaga
Membuat semua bermakna

Dan aku mampu
Mengatakan
Apa-apa yang aku sebut
Rasa ini

Mengapa Berbeda

Mengapa
Begitu berbeda

Membuat saya maju mundur
Saat berbicara rasa

Aku ingin
Dan tidak bisa ingin

Aku mau
Dan tidak bisa mau

Aku bilang
Tetapi tidak bisa bilang

Aku dan kamu
Tidak akan bisa

Selama 
Beda ini masih nyata

Menemukanmu

Aku menemukan mu
Diujung penantian
Diantara rasa
Yang membuat pusing
Meminta apa apa

Untuk tetap disini
Dan terus tetap disini

Sampai rasa bersalah
Memaksamu
Untuk tetap disini
Dan meminta semua

Ingin mencintai saja

Rindu di bulan April

Seperti bulan lalu
Kerinduan ini belum padam
Dan masih terus merajalela
Diantara kesedihan
Dia mengusik
Meminta segala
Isi hati
Yang tidak pernah disebutkan

***

Kerinduan
Ini seperti bara
Yang aku eja
Dari waktu ke waktu
Sampai di titik
Yang aku pinta
Dalam kata
Yang sulit ditulis

***

Dalam diam
Hati ini menangis
Meminta belas kasih
Atas nama kerinduan
Yang tidak pernah
Tersampaikan

***

Minggu, 29 Maret 2020

Bara Rindu

Kenapa semua dusta
Kenapa hanya sandiwara

Saat aku percaya diri
Takdir akan berpihak padaku

Dan kini
Hanya luka yang tersisa
Memang salah
Mengharap

****

Kamu menjelma dalam
Menjadi sosok, yang membuatlu rindu setengah mati
Menggarap adalah dusta
Yang enggan aku lakukan
Dan jujur adalah kemauan yang membuat aku berdusta

Aku mau kamu, yang dilarang untuk
Disini
Sepilu ini,  saat kamu tidak untuk ku
Dan akan menghilang bersama debu
Yang membuat mata ini perih

biarkan aku menjadi debu, membuat kayu berguna
Pada kehidupan yang sebenarnya


Saya pikir semua akan lebih baik
Saat kau pergi
Dan tidak memberiku kabar
Seperti sedia kala
Nyatanya aku salah

Semuanya benar
Bahwa aku tidak bisa
Menahan semua yang ada
Dan tidak mampu
Membuat semuanya lebih baik
Tanpa kamu

Maaf
Atas semua, atas diriku yang selalu merasa benar
Dan tidak pernah mengakui
Bahwa kita bisa hidup bersama dengan cara lebih baik

Minggu, 22 Maret 2020

Jejak Pagi

Pagi ini berlalu
Dengan kata
Yang kita sebut sebagai
Pembuka

Dan meninggalkan jejak kecil
Sebagai simpanan
Dan membuat
Saya tidak paham

Dari hari kemarin

Siapa aku? Kangkung

Aku bisa tumbuh diair
Dan juga di darat

Badanku merambat
Bersama setangkai daun yang rapi berjajar

Aku berwarna hijau
Siapakah aku?

Kangkung

Siapa Aku : Jagung

Aku adalah sayur bertongkol dan berbiji
Diseluruh tubuhku
Berwarna kuning 
Berbaris rapi
Berlarik larik

Bajuku bewarna hijau
Berlapis lapis
Hingga membuat aku terlindungi

Aku juga punya rambut
Rambut bewarna coklat
Indah sekali menggulung

Siapakah aku ?

Mari makan sayur

Mari kita makan
Makan sayur
Sayur hijau
Seperti kangkung,  bayam

Mari lita makan
Makan sayur
Sayur merah
Seperti bayam merah

Mari kita makan
Makan sayur
Sayur ungu
Seperti terong

Mari kita makan
Makan sayur
Sayur orens
Seperti labu,  wortel,  jagung

Semua sayuran baik untuk tubuh
Kita jadi sehat wal afiat

Kamis, 19 Maret 2020

Makan iKAN



Makan ikan
ikan segar
dari laut kita
yang kaya raya

makan ikan
ikan kita
dipancing di pagi hari
oleh ayah

makan ikan
penuh protein
bikin kita
awet pintar

Jumat, 13 Maret 2020

Makanan Sehat




Ayo belajar
belajar makan
makanan yang sehat
baik untuk tubuh
makanan yang sehat
sumber energi
makanan yang sehat
gaya hidup kita

aYO bersih bersih



Kalau habis makan
mari rapikan meja makan
angkat piringnya
dan cuci

bersih bersih bersih

Rabu, 11 Maret 2020

Adab makan




Cuci tangan
Sebelum makan

Duduk dengan manis
Berdoa

Makan pake tangan kanan
Sampai habis

Makan pelan pelan
Kunyah sampai halus
Lalu telan

Alhamdulillah
Hari ini saya bersyukur

Jangan makan banyak

Jangan makan banyak banyak
Berhentilah sebelum kenyang

Nanti dia berubah menjadi monster
Mengigiti tubuh dari dalam

Menjadikan kita lemas

Jangan makan banyak banyak
Berhentilah sebelum kenyang

Nanti dia jadi lemak tertumpuk
Lalu mengemuk dan besar


Nutrisi Kita

Nutrisi nutris dimana kamu?
Aku sembunyi di dalam makanan
Kunyah aku sampai lembut
Lalu telan

Aku akan berjalan-jalan melalui lambung
Menuju usus dan diserap
Lalu aku berubah menjadi energi
Yang dibutuhkan tubuh
Beredar Melalui darah
Dan hilang


Tubuhku setiap hari butuh apa?



Tubuhku setiap hari butuh apa?

Aku butuh minum
Aku butuh karbohidrat
Aku butuh vitamin
Aku butuh mineral
Aku butuh protein
Aku butuh serat tumbuhan
Aku butuh lemak

Semua ada pada makanan
Dengan gizi seimbang
Lalallaalala



Selasa, 10 Maret 2020

Membaca doa Bismillah



Sebelumnya, mari baca

Bismillahirahmanirrahim

Makan pakai tangan kanan

Makan dari pinggir piring

Makan sampai habis tanpa sisa

Makan pelan-pelan

Jangan lupa berdoa

Semua adalah anugrah dari Allah

Makan 1/3

Makan makan mari kita makan

Makan secukupnya agar badan sehat

1/3 makanan
1/3 minuman
1/3 udara

Ye ye ye

Aku hidup sehat

Sang Pisang

Aku adalah sang pisang
 Tubuhku panjang dan melengkung
Banyak mengandung kalium
Bagus untuk kulit tubuh
Apakah kamu suka saya?



Iyaa

Muara hati

Apa yang saya pelajari dari ini semua

Dari pertemuan
Dan keasyikan berbagi

Dan semua adalah tentangmu

Dan tentang hati yang tidak berdusta pada pemiliknya

Atau dengan yang lain

Lalu semua tentang rindu

Mengingatkan kemarahan-marahan
Yang menguncang
Untuk membuat semua menjadi hilang

Kemana muara hati
Jika saja air tidak memiliki aliran yang sama

Dan pada akhirnya, ini hanya ilusi, desepsi

Bersia

Sepertinya akan bersia

Rasa ini hanya sampai disini saja

Dan tidak kemana mana

Sepertinya yang berguna

Karena ada kamu

Berjejak diantara kata

Yang berbicara tentang kita

Dan pergi

**

Kenapa saya selalu yakin,  bahwa semua akan bersia. Meskipun hatiku berharap
Semua berguna. Hanya saja Tuhan maha tahu.  Tentang ini semua
Dan saya hanya menjaga hati untuk sebuah kesulitan kesulitan ini

Datang malam hari

Semalam
Kamu datang
Hanya membuatku semakin rindu

Aku ingin lepas dari rasa ini
Begitu nyakitin jiwa

Seharusnya sampai tidak
Seperti ini

Hanya seperti angin
Selalu ada
Namun tidak tersadari

Seperti sinar matahari
Namun tidak membuat berang

Aku rindu
Hanya sampai disini saja

Senin, 09 Maret 2020

SIKLUS



  

Kita menanam biji
Memanen buah
Buah berbiji
Dan kita menanam lagi
Begitu seterusnya
Sampai banyak

Saya bekerja
Untuk hidup
Hidup untuk bekerja
Begitu seterusnya sampai lelah

Kita bertemu
Lalu berpisah
Bertemu lagi dengan alasan rindu
Berpisah lagi
Entah kapan kamu pulang

Oh


Oh
disinikah
sampai disini
dan berakhir disini
tidak disangka
hanya
sampai disini
dan
tidak ada lagi
semua terlupakan
dan 
lagi-lagi
tidak berguna

Aku yang Berada di Kamu



Allah baik
Dia menyukai hal-hal yang baik
Dan menganugrahkan kebaikan kepada manusia
Membedakan yang baik dan buruk
Dan  semoga memberikan kebaikan diantara kita
**
Jika saja langit menghilang
Bagaimana dengan kita
Akankah ikut tenggelam lalu
Tiada lagi
**
Lihatlah biru itu?
Kamu yakin dia sebiru itu
Atau hanya ilusi yang tidak disadari
**
Besok kita jalan bersama
Melepaskan diri di pantai
**
Aku ingin pergi sebentar saja
Lalu kembali
Dan mencintaimu seperti semula
** 
Dimana saja
Aku ingin wajah kamu
Yang aku tatap
Dan ku kecup
Setiap waktunya
**
Lagi-lagi
Aku belum paham
Mengapa kita bertemu
Lalu saling mencintai
**
Aku percaya
Bulan dan bintang
Sengaja diciptakan untuk
Melengkapi gelapnya malam
 Agar tiada gulita
**
Disini saya bersabar
Dengan keadaan tanpamu
Dalam kebngungan aku
Meminta agar tuhan tidak membuat aku
Kesepian
**
Di sepi
Aku mau kamu datang
Hanya sekedar berbagi hari
Dan pergi lagi
Seperti biasanya
**
Seperti ini saja
Seperti kemarin
Seperti yang telah berlalu
Ini terlalu manis untuk kita
Resapi
**
Aku boleh datang
Untuk melihatmu
Dan lain-lain
**
Kita berjumpa
Di awal usia dewasa
Dan membuat semuanya lebih mudah
Untuk bersama ataupun
Meninggalkan
**
Disini
Ada beberapa hal
Yang aku sukai
Diantaranya kamu

Aku merasa sebagai


aku merasa sebagai awan
yang menghalau matahari dari panasnya
hanya sebagai kabar
air akan diturunkan
dari luasnya langit
di negeri itu

aku merasa
sebagai daun kering yang jatuh
lunglai, tidak berdaya
terbawa arah angin
hingga ketanah
dan membusuk
mungkin menjadi
kompos
untuk makanan
siapa saja yang mau bersantap

aku merasa sebagai
tangan, yang dibawa oleh tubuh
kemana saja
dipakai untuk apa saja
lalu tua, dan diam
menunggu
untuk pensiun dan terus bekerja

Kamis, 05 Maret 2020

Kabar

Setelah itu
Kubiarkan sungai ini
Mengalir kemana saja yang dimaui
Dan aku disini
Menjadi apa saja
Yang bisa dilakukan
Lalu pergi dan menghilang
Tanpa kata yang tidak pernah saya sampaikan
Sebelum matahari
Yang membuat semua menjadi
Awan hitam sebagai tanda
Ini ada kabar untukmu

Ilusi dan desepsi



Dimana saja
Aku bisa begini
Menjadi batu
Yang membuat semuanya menjadi kuat
Dan tidak terganti

Bisa saja esok
Aku menjadi serpihan
Atau menjadi pasir
Lalu menjadi debu
Yang terbang kemana saja
Dan lekat dimana saja
Dan menjadikan orang tidak mengenali

Dan ini menjadi kata
Yang saat terucap menjadi bagian dari
Kebohongan banyak orang

Terlalu banyak ilusi
Desepsi, yang membuat kita mati rasa
Dan meninggal tanpa ada rasa

Berjalan



Berjalanlah kemana saja
Kamu mau
Dan dapati dirimu
Sebagai orang yang berdiri di kaki sendiri
Tanpa menganggu orang lain
Yang kamu mau

Ini adalah jalan panjang
Yang akan dilalui oleh orang
Orang yang mempunyai kaki
Dan menggunakan ke jalan yang benar
Seperti gemintang
Yang selalu terbit dan tenggelam di hari yang sama


Singgah sebentar



Aku disini hanya singgah sebentar
Menikmati waktu dengan apa yang ada
Dan pergi kemana saja yang aku suka
Lalu berjejak diantara kata kata
Yang terbisik pelan hingga tiada mendengarnya

Aku seperti burung bersayap
Dan membuat terbang untuk bekerja
Lalu mendiami sarang
Yang telah disis oleh telur
Dan membuarkan begitu lama
Dan mendewasakan anak kecil
Yang belum berbulu

Kita yang pada akhirnya menuju
Jalan pilihan kita masing masing
Untuk sebiah kebahagian yang kita mau

Tirai



Tirai yang menutup jarak kita
Belum disingkap dan terus dibiarkan menjulur
Hingga ketanah, mengakar
Seakan itulah takdir
Bagi mereka yang terlalu berani
Untuk membuat sebuah jalan lain menuju
Kota impian yang tidak pernah disebut sebelumnya

Dan demikian untuk sebuah keputusan
Dibiarkan hingga dia benar benar berani
Untuk sebuah rasa yang menghempaskan
Diantara angin yang membuat dia bermain
Kata diantara malam malam
Yang membuat dia dingin
Hingga ke sum sum

Ditaman ini


Ditaman ini
Kutumbuhan tanaman yang kurawat
Kutunggui hingga besar
Dan menikmatinya sebagai energi
Yang aku hirup
Dalam kecemasan menunggu
Kamu yang terlalu lama

Ditaman ini
Kulepaskan penat
Pada pohon-pohon yang tidak
Kudengar suaranya
Hingga menina bobokan aku yang lelah
Dihari itu dan hari sebelumnya

Ditaman ini
Kutemukan kenanganku
Yang selalu kemana saja diantara pohon
Yang merajuk untuk disinggahi

Ditaman ini
Aku juga ingin bersamamu

Menemukan keindahan


Menemukan keindahan
Diantara langkah yang aku lewati
Tanpa sengaja

Dan memegang sebentar
Menikmati
Lalu membiarkan begitu saja

Seperti lagu yang kau perdengarkan
Sebentar saja
Lalu berhenti
Dan pergi

Disini saya
Hanya menikamti keindahan apa saja
Yang saya temui
Dimana saja
Dan aku resapi dengan cara apa saja

Selasa, 03 Maret 2020

Nama Itu

Jika saja
menjelang pagi ini
dikabulkan

aku ingin
besok, adalah kamu
yang menemaniku
berdoa di waktu seperti ini

lalu berlelap
disekitarmu

dan terbangun disekitarmu

yang belum aku ketahui
nama itu

Seperti ini



Aku menemukanmu
disela-sela hati yang lelah
dan ingin bersandar sebentar
lalu pergi bekerja kembali

sebagai teman
waktu itu

sebagai kakak
masa itu

dan sebagainya

lalu aku mengubur kata-kata yang
membuat aku kesusahan tidur
lalu memeluk malam
yang tidak pernah sama denganmu

disini aku adalah memiliki sembari bergadang
menemukan detak-detak fatal
yang tidak aku mau
dan aku memilih membiarkan saja

memang akan berakhir seperti ini, sepertinya

Bilik Kecil



Dimana saja
ini akan mengingatkan tentangmu
tentang kamu dan aku yang pernah bersama
lalu pergi untuk berpisah

dan terus menghilang
meninggalkan jejak-jejak
pada piring
yang pernah kita pakai
di pagi. siang dan malam

dengan rasa yang sama
dan begitu seterusnya

Hingga menjadi kenangan
yang tersimpan di bilik kecil
berukuran 3 x 4 meter
waktu itu

Rindukah?

apa kabar?
rindukah?

disaat hujan adalah kemalasan
siang adalah alasan
dan berkumpulan adalah kesenangan

hanya sekedar menghabiskan
waktu yang tidak penting

dan membuat semua menjadi tertawa
disela penat
yang membuat kita ingin menghakimi
kesalahan waktu
yang tidak pernah berujung
dan bertumpu pada kata

rindukah?

akupun begitu. Menahan semua. agar lebih baik
dari kemarin

Senin, 02 Maret 2020

Soal Tanggung jawab

Maaf
aku takut pada karma
yang membuat hati ini juga merasakan
sama dengan
yang pernah berlaku

aku memilih mundur
guna menghindari balasan dari
orang yang berlaku atas diriku

maaf
ini bukan soal benci
ini adalah soal tanggung jawa dari hati
yang tidak pernah sampai pada dirimu

Maaf ini

dalam hal ini
aku sudah merasa benar-benar
seperti debu di mata indahmu

hanya membuat jarak pandangmu terganggu
dengan hal yang sebenarnya tidak penting
untuk engkau simak
atau beri perhatian lebih

toh angin tetap bertiup membawamu pulang
dan lautan masih asin seperti kemarin

tanpa sedikit kata dariku

maafkan aku