ROSHAN : Puisi ini dan saya

 

ROSHAN, Roshan anak pintar Roshan anak baik, Roshan anak kuat 

Kamu akan jadi pendekar

OJK : sungguh ini bukan

 OJK 

Menjadi, ojk

Menghitung uang 

Menjaga uang 

Dan menghilangkan uang 

Dan saya tidak memiliki uang itu 

.

Uang hilang, dimakan waktu 

Dimakan kesenangan 

Dimakan politik 

Dimakan ekonomi 

Dan saya hanya makan nasi 

.

Uang kamu dan uang saya dan uang dia menghilangkan

Didalam peti kemas 

Yang di simpan dalam bank 

Atas nama biaya, 

Biaya hidup kita meningkat 

Dan uang tinggal dikit di kantong 

Cleopatra-kisah yang tidak pernah usang

 USANG

dimakan debu

dan hilang

tak dibicarakan kembali

.

Lalu kembali lagi

seperti tidak lama

dalam pikiran

masih saja menyentuh ke hati

.

Menjadi

purnama dalam kehidupan

yang makin gelap

dan tidak adil

bagi

kita yang tidak pernah

tahu

keadilan hanya untuk

si cantik

cleopatra

dan aku saja

.

Mungkin itu yang bisa dilakukan

oleh meraka 

yang mau terluka

dalam hati

dan menjadi debu

lalu usang

Usang

wind : Not to read

 

Apakah kamu bertanya darimana angin

dan kemana mereka pergi

dan aku adalah angin

yang pergi sesuka saya

riri dan aku : Puisi mengenang kecantikan

 

riri

dan aku

adalah teman

dalam bisnis

yang tidak pernah bertemu

dan aku

adalah seorang wanita

yang tidak pernah bercita-cita menjadi riri

dan riri adalah wanita

yang tidak pernah mengenal aku

lalu, bagaimana kita berteman?

kita berteman tanpa mengenal

dan bersapa

bagiku dia

adalah riri dengan segalanya

dan aku adalah

aku

dengan segalanya 

Perahu kertas : Puisi perjalanan para pelaut

 

Di perahu kita menuju perjalanan jauh

tanpa ujung tanpa pangkal

terus berlayar, tidak mengingat

tanah air

karena bagiku

setiap tanah adalah tanah

dan air adalah rumahku

Ikan-ikan adalah teman

dan angin adalah jalan menuju ke manapun

Bagiku kerang adalah sahabat

dan sahabat tidak akan membunuh 

begitu pun padang lamun

mereka adalah sumber kehidupan

dan aku tetap disini

menuju jalan yang tidak bertakdir

semua menjadi milikku

ada aku milik laut

Bunga

bunga muncul dari pohon yang baik 

Semua bunga indah 

Semua bunga bisa layu dan berubah menjadi buah 

Bunga yang indah 

Selalu menawan 

 

Aphorodite ; Puisi tentang seorang penyanyi

 

Kepada bulan kepada semesta

dan kepada tuhan saya menyembah

Padamu kekasih

dimalam sepi dan hening

nafasmu masih saja menghangat

di sanubari

di pelupuk mata

di hati ini

menjadi getaran bagi tubuh

dan kamu

menjadi pertanda kehidupan

yang tidak pernah

usai

di tengah jalan

Padamu angin padamu api

padamu air

ku hanyutkan segala rasa yang telah lama

terbendung dalam 

keyakinan

bahwa jiwa ini 

memiliki teman

Padamu kecantikan di pelupuk mata

hanya kau di sana

terbaringlah dan hiasi

semua kehidupanku

Puisiku cita-citaku-visual poetry

UHHH, sungguh

Aku merasa tidak tahan dengan keinginanku

aku sudah menunggu terlalu lama

disini

aku mau, sangat mau

membuat apa yang aku mau

sungguh ini yang aku mau

dan belum saja terwujud

aku mau sungguh mau

tetap saja belum ada ide

 

Puisi tanah air beta-mencium tanah airku

tanahku harum, aku pernah menciumnya

lewat masakan yang mengepul

sebelum matahari terbit

Pagi-pagi sekali

sarapan pagi, sebelum berangkat

aku melahap apa saja

yang ibu hidangkan

agar aku kuat

Aku juga bisa mencium

aneka daun, buah dan bunga

merekah, semerbak

membuatku terbuai

berayun dalam pangkuan pertiwi

Aku juga bersujud, bersyukur

ditanah ini

lantas

kau ingin membelinya

 

Puisi penuh kecurigaan-Mata-mata

Mata mata yang kau sebar, tidak pernah jujur

pada perasaanmu yang terus mencekam

Mata-mata itu berbohong

karena kamu

tidak pantas

memperkerjakan mereka

bayarannya terlalu sedikit

Mata-mata yang terus

menyampaikan rahasia-rahasia

diantara kita

adalah mata-mata

yang ingin kita hancur

dan menjadi debu

lalu menutup mata

karena mata-mata itu

terlalu lelah

dengan pekerjaanya

Sampai kapan

kau percaya

pada diriku

sehingga kau bisa

memberhentikan

mata-mata itu bekerja

 

daun-daun yang jatuh

Kepada siapa daun bercerita

tentang angin yang menerjangnya 

menjadikan dia jatuh

dan terkulai ditanah

Kepada tanah, hanya bisa berkata

Akulah pemilik jasad dan mengurai

menjadi tanah

Kepada siapa daun meminta

disaat usianya sepuh

pohon menjadikan dia kering 

dan terhempas dengan sendirinya

lagi-lagi terkulai

diatas tanah

dan sendu pun tidak mampu

berucap

Kala perpisahan adalah kata

yang berucap pada akhir

dan aku masih mencintaimu