Senin, 13 September 2021

Jalan dari Sebuah Rasa

 Jalan-jalan

Hingga aku jalan sampai tidak bisa jalan lagi

Kerja-kerja

Hingga aku kerja keras sampai hanya kerja lambat

Tidur-tidur

Sampai aku tidak bisa tidur dengan baik

Lelah-lelah

Sampai aku tidak mengenal lelah lagi

Hidup-hidup

Kehidupan adalah perjalanan dari pekerjaan yang melelahkan hingga membuat tertidur


 

Saatnya aku bekerja, menjadi dan mencari uang

Yang ada

Saya tidak bisa bekerja

Dan tidak memiliki uang

Hanya berangan saja

Hanya memikirkan

Bahwa kerja adalah uang

Sampai tidak ingin uang dan bekerja


 

Anganku

Tinggi, membuatku takut jatuh

Membuatku tidak mampu melihat apa-apa

Yang ada didekatku

Membuatku tidak bisa membuat

Apa hari ini.

Anganku

Yang terlalu sampai pada bintang-bintang

Membuat nyali ciut untuk terus bekerja

Jangankan bekerja

Untuk menghabiskan haripun ciut

Anganku

Kusimpan dalam doa

Kujalani dengan sedikit langkah

Agar tumbuh

Menjadi pohon

Yang berbuah manis.


 

Tuhan, mengapa saya tidak bahagia hari ini?

Mengapa sulit bagi saya untuk menulis cerita

Saya ingin memiliki uang sendiri

Memiliki uang untuk memenuhi kehidupanku sendiri

Mengapa sulit mendapatkannya.

Aku harus bagaimana?

Aku ingin uang

Orang butuh uang.

Tuhan, mengapa demikian.

Saya tidak paham.

Saya tidak ingin meminta-minta kepada orang lain

Makanya saya ingin bekerja dengan baik

Mengapa demikian

Tidak seindah lamunan saya

Bekerja dan mendapatkan uang


 

Aku ingin uang

Aku ingin rumah dengan banyak bunga-bunga

Pohon-pohon buah

Rumah yang sejuk

Tidak kekurangan

Makmur

Aman

Aku ingin memiliki barang yang saya suka

Barang-barang indah

Lembut

Menyenangkan hati

Aku ingin kendaraan yang baik

Aku ingin rumahku indah

Aku ingin bekerja sesuai dengan kesukaan saya

Aku ingin

Kehidupan yang baik

Menjadi  orang baik

Bersama dengan orang baik

Seperti itukah keinginan saya


 

Lelaki itu

Yang kutunggu kedatangannya

Lelaki yang gagah

Wajah bersinar penuh kebaikan

Seorang yang penyayang

Bekerja keras

Sangat manis

Bertangung jawab

Jujur

Dan sopan dan santun

Lelaki itu

Bermata delima

Dari sana


 

Ya Allah

Apakah ini dosa?

Maafkanlah, rasa ini datang sendiri

Saya salah, berilah petunjuk

Dengan kalimat-kalimat

Tetapkan saya dijalan-Mu


 

Terpesona

Aku terpesona

Oleh jalan hidup

Yang melintang indah

Dipenuhi kebaikan


 

Jalan yang kamu pilih

Bukan jalanku

Jalanku adalah

Dimana kakiku berpijak

Jalankau adalah

Sumber kebahagiaan

Bersebarang

Bukan berarti aku sedih dan sendiri

Bersebarangan adalah keputusan kita sendiri

Jika saja jalan adalah hanya Satu

Izinkan kita bersama


 

3% lagi

3% lagi

Sedikit lagi

Bersabar lagi

Sedikit lagi

Menunggu

Bersabar

Menghitung detik

Detik

Detik

Dan detik

Hanya menunggu 3 % lagi

Serasa menunggu

hujan dimusim kemarau


 

sudah diputuskan

bahwa

rasa ini

bukan milik saya lagi

sesedih

bintang yang berjatuhan

dan menunggu

kepastian kehidupan

meski kata menerima

hatilah tetap tersiksa dengan

putusan yang tidak berpihak

sesedih ini

saat hati

terbawa, aluanan badai

penuh takut

dan rasa sesal

yang pahit


 

kepedihan ini aku telan saja

karena ini bukan tentang saya

ini tetang pilihan yang tidak berpihak

ini adalah rasa sakit

rasa sakit dari rasa suka

yang telah menjadi debu

beterbangan dibawa angin

dan menghilang tidak dikenali lagi


 

rasa sakit

rsa pahit

yang telah menari

dalam kesedihan


 

bingung

saat takut

adalah kesalahan

dari rasa


 

menunggu lagi

dari rasa yang dulu

dari rasa yang telah terbuang

dari rasa harap

lelah

hasil  kali dari menunggu

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar