Sabtu, 29 Februari 2020

Hai Rasa


Hai rasa
yang membuat aku dekat
denganmu
lalu membuat kita begitu satu tubuh
dalam berkata
dan beropini yang kita bagi

dan mulai bekerja membangun
suatu hal yang aku sebut sangat baru

kemanakah kamu mau, setelah ini?
tetaplah disini dan mulai bekerja bersama
biarkan semua mengalir
yang pada akhirnya ke laut

Februari ini

Februari ini
aku menanyaimu
tentang hari
yang ingin menarik perhatianmu

dan engkau
ditempat sama dan melakukan hal yang sama
dan aku hanya bisa diam
dan membiarkan begitu saja
karena aku tidak tahu
mau bagaimana?

Toh memang seperti itu jalan kita
tidak pernah sependapat

Surat Suara


Sudah terencanakan sejak saat itu
hingga kini belum juga
sampai aku bingung
bagaimana bisa
tidak pernah menjadi sempurna
dalam waktu dekat

yang terus menjadikan aku
bekerja kurang keras
untuk sebuah karya
yang ingin aku dedikasikan

untuk sebuah surat suara
yang aku simpan dalam diam


**
Alhamdulillah, selesai
dan anda bisa menghubungiku
untuk meminta pada sedikit kata yang bisa aku berikan

lalu menyelaminya sebagai rasa

Terpatri dalam Langkah

Pernahkah kamu melihat ini
begitu indah
dan sangat langka
dan meragukan keberadaanya

lalu
terpatri dalam langkah

yang aku sebut sebagai mimpi

Lebih dari cukup

kamu apa kabar?

kenapa begitu sulit
untuk dideskripsikan
karena hanya wajah lelah yang aku tahu
dan pergi menghilang tanpa aku tahu

lalu muncul lagi
dan pergi lagi
hingga tiada lagi pencarian

ini kita
mengapa sulit?

jika saja iya
aku akan mungkin
saya tidak tahu
bagaimana

sudahlah, aku baik disini
dan kamu pula baik disana
itu sudah lebih dari cukup

Jarum jam

beragam rasa sudah engkau renggut
yang membuatmu
adalah bertahan tanpa alasan
yang aku tahu
dan tidak pernah kamu beritahu

hanya sekedar menebak
tentang rasa cinta
diantara jarak yang tidak mungkin pernah
tersampaikan dan membuat ilusi
serta desepsi
yang saling menguatkan tentang kita
dan melebur dalam percakapan tiada guna

oh, sore itu
dengan lelah aku berharap kamu
sama dan seirama dengan
apa yang aku pinta

nyatanya itu hanya fantasi
dan melupakan realita
bahwa kita tidak sama persis
dalam angka jarum jam ini

menulisimu beragam Puisi

Aku sudah menulisimu
beragam puisi yang dengan malunya
tidak pernah aku sampaikan
sampai jari-jari ini hendak menolak
bercerita tentangmu
yang katanya tiada guna

bagaimana, tidak. jika saja
lelah mengalirkan mutiara untuk sebuah cerita
tentangmu, mungkin aku sudah menjemputmu
dan duduk disisimu
tanpa menunggu mu untuk
sama merasakan rindu ini
yang membuat kelimpungan
karena tiada kata

Pagi ini

pagi ini aku hendak
tidak berkata-kata lagi
tentang rindu
yang membawa sakit
hingga ke penghujung malam
dan menina bobokan
dalam kelelahan

dan terbangun dalam serangan rindu lagi

Kemanapun kamu
itu adalah jalan yang kamu pilih
dan aku tidak bisa terus membersamai
karena langkah kita memang berbeda

biarkan dia usai
saat memang usai
dan menghilang
saat memang telah hilang
dan terbakar
lalu menjadi debu
tertiup angin
tidak terjejak kembali

biarkan pagi ini
menyisakan apa yang masih bisa disisakan
lalu tidak dikenang
oleh besok yang ingin
sengaja melupakan rasa itu

Jangan Membuat itu

Bila kamu rindu
kenapa harus menunggu saya mengatakan
terlebih dahulu

mengapa engkau tidak mencoba
membuat saya merasa
sama dengan rasa ini

dirindukan juga

kemana perginya air
yang terus mengalir

hingga menembus sela-sela tanah
dan meresap lalu menghilang
terhisap habis

dan atau
menguap
lalu turun kemana saja

jangan membuat itu terjadi
kepada saya yang mulai lelah

Sabtu, 22 Februari 2020

Di ke-200 ini

Saya tidak yakin dengan jumlah ini
Membuat saya lebih berharga
Atas diri saya
Dan kemampuan saya
Untuk mengungkapkan sebuah perasaan
Yang sebenarnya
Tidak ada orang yang ingin memahami

Seperti langit
Yang meluas tanpa ada yang mendongak keatas
Untuk mencari tahu
Ada rahasia apa diatas sana

Ini adalah ke-200

Yang membuat saya tanpa bekerja keras
Seperti hujan yang diturunkan ke bumi
Yang membuat orang semakin bersyukur

Aku adalah aku yang menjadi manusia

Berjanji

Dihari ini
Aku berjanji akan bekerja untuk
Membuat semuanya bekerja

Bekerja sesuai dengan petunjuk Allah
Untuk hambanya

Tiada salah
Seorang wanita bekerja keras
Untuk sebuah kehidupannya
Dan kehidupan orang-orang yang disayangi
Dan untuk para manusia lainnya
Yang juga bekerja
Pada tahap yang berbeda

Wanita bekerja untuk menjaga keadaan
Agar tetap baik-baik saja

Kabar kita

Apa kabar?
Apakah masih dengan rindu yang sama?

Rindu yang membuat kita ingin bertemu
Dan memandang benda yang sama
seperti yang lain

Seperti malam kepada siang
Yang bertukar arah
Bukan saling membenci
Dan saling menghina
Atau bersimpuh untuk sebuah kata

Kita sedang dalam tahapan
Yang membuat orang tidak dapat berkata
Bahwa manusia adalah segala yang ada
Membuat mereka ingin berkelahi
Melawan arah untuk sebuah keberuntungan

Menculik bulan

Aku kelelahan
Saat aku rindui

Sang bulan yang engkau curi
Kemarin
Disaat aku terlelap
Dan melupakan hari itu

Engkau mengendap endap
Membiarkan aku dalam mimpi
Dan mulai memunguti bintang
Dan mengantongi bulan

Suramlah malamku
Karena kerinduan itu

Dusta angin

Apakah langit mencintai bulan
Seperti aku mencintaimu

Kukatakan kata abstrak
Yang tidak kamu pahami

Seakan semua adalah dusta angin
Yang tersampaikan oleh awan
Kepada hujan untuk turun

Terimakasih

Saya berterima kasih
Kepadamu
Yang membuat aku tahu
Bahwa
Setiap jiwa memiliki pasangan

Dengan segala otoriternya
Dia mencari hingga
Menangkap apa saja
Tentang pasanganya

Saya berterima kasih
Telah datang
Disaat waktu aku mau susah
Dan tidak paham dengan segala
Cara kerja makhluk

Dan aku paham sekarang

Bulan disana

Bisakah saya meminta

Melihat mata indahmu saat kita berbicara

Melihat tawamu saat sesuatu yang lucu terjadi

Dan memukulmu saat kamu membuat aku marah

Atau mencubit perut kamu

Kenapa hanya sebatas kata
Diantara kita
Seakan semua benar-benar terjadi
Padahal semua hanya ilusi

Aku rindu dengan orang yang tidak pernah saya kenali

Tidak pernah saya cium baunya
Bahkan tidak saya ketahui sosoknya

Seperti bulan bercahaya
Yang hanya aku lihat
Dan bisa berubah semaunya

Jumat, 21 Februari 2020

Takut kecewa

Aku takut
seorang mencuri hatiku
dan meninggalkanmu
yang sedang jauh disana

Mengarungi segala rasa
Penuh kecewa di akhirnya

Rindunya

Lagi rindu lagi lagi kurindu lagi
Hingga terasa lelah dihati
Mengapa rindu ini
Memakan waktu yang lama
Untuk berjumpa dalam layar kaya
Aku rindu padamu
Yang mengajariku untuk
Menerima semua apa yang ada
Dan terus berjuang
Untuk sebuah rasa


Aku biarkan rasa ini mengalir
Hingga jantung berdetak menyebut namamu
Untuk pulang

Biarkan aku dalam kerinduan
Agar engkau berharga saat datang
Dan aku bahagia

Rabu, 19 Februari 2020

Menunggu

Menunggu
Adalah kepastian yang aku lakukan

Saat kesempatan itu datang
Dan aku mau adalah
Menangkap semua yang menjadi milikku

Dan mehamburkan pelangi yang ada di dada

Ikan

Kamu memang bukan menjadi
Pohon
Yang aku mau
Seperti langit
Yang enggan menjadi keras
Dan menutupi jarak pandang

Kanu adalah bagian dari ini
Saat semua menjadi hilang
Terbawa arus perubahan
Yang membuat kita enggan untuk
Duduk saling menatap
Dan sedikit tersenyum karena
Malu aku

Seperti apakah akhir ini
Jika saja
Kamu menjadi ikan di sungai
Yang dipancing
Oleh kakak
Mengelempar
Memohon ampunan
Atas kesalahan itu

Keajaiban

Kuterima cahaya bulan
Yang mulai meredup
Menjadi bagian hiasan langit

Syahdu
Saat aku mulai bisa
Menerima bintang
Sebagai bagian dari cahaya langit
Yang ikut
Bertebaran diantara rasa aku

Aku mau kamu disini
Mengamati
Bintang bintang dan menghitungnya
Lalu tertawa

Dan aku ingin melihat
Senyummu
Yang membuat aku terdiam
Seakan melihat keajaiban

Minggu, 16 Februari 2020

Tentang ini

Sebaiknya sampai disini saja

Tentang ini

Yang membuat kita

Tidak bisa bergerak untuk maju

Dalam babak berikutnya

Dalam permainan

Yang diatur

Salah

Salah,
Jika cinta ini menjadi syirik
Dimana kamu menjadi sekutu bagi pencipta
Menjadi tersebut dalam setiap langkah

Aku salah

BerLabuh

Seperti hujan yang jatuh di malam ini
Rindu ini tidak pernah aku pinta
Bahkan ingin mengusir
Agar ketenangan diantara kita
Menjadi milik setiap hati

Bosan dengan rindu yang sama
Dengan hasil nOl
Aku minta datanglah, peluklah rindu ini
Biarkan dia terbaring dalam bisu
Yang membuat tidurnya lebih dalam
Seperti angin
Yang mengantarkan hujan
Untuk turun di tanah kita

Mengapa engkau tidak menjadi hujan saja
Agar rintikmu dirindukan oleh bumi
Yang sedang kasmaran

Aku mau kamu sebagai hujan
Yang turun membasahi hati ini dikemarau

Ini musim hujan, namun hatiku menjadi kemarau
Sejak tanggal 16 desember 2019
Dan akan terus berlangsung
Hingga engkau berlabuh

Sabtu, 15 Februari 2020

Sebuah alasan

Kita tidak ada alasan
Untuk bersama
Dan menarik diri
Dalam lingkaran yang sama

Ini hanya apa yang disebut
Perasaan,
Seperti munculnya pelangi setelah hujan
Memukau mata yang enggan
Berkedip lagi

Pohon yang terluka

Merasa salah
Saat jalan aku lalui
Bukan dari tujuan dari hidup

Seperti ranting rapuh
Saat musim hujan

Saat angin menerpa
Meninggalkan cabang runcing
Terluka

Menghilang tanpa ada peduli
Tanpa ada yang bertanya
Tanpa ada yang berkata
Hanya



Diri ini adalah bagian
Dari pohon
Yang tumbuh di jalan terluka

Surat terbuka: aku rindu

Untuk orang yang sedang saya rindukan, kepadamu rindu ini bersandar dengan alasan ingin bertemu dalam waktu yang sama.

Aku rindu dengan tepian yang kamu miliki, seperti rindunya kemarau pada hujan yang tidak kunjung datang.

Kemana aku harus terus berlayar jika pantai yang ada matamu adalah gelombang yang enggan berangsur menghilang. Mengusirku hingga menjauh hingga sampai pada air mata berubah menjadi garam.

Aku membiarkan rindu ini menjadi pohon yang menjulang tinggi hingga sampai pada awan hitam yang memberikan kabar duka dan suka secara bersamaan tanpa tahu rahasia di balik pertemuan yang sengaja dirahasia kepada kita.

Semua berdenyut, memastikan jam adalah waktu yang kita miliki terus berputar dan membuat kita makin percaya bahwa keajaiban adalah permainan perasaan yang enggan diungkap pada pertemuan kita kelak.

Lalu dimana aku bersandar, jika kamu enggan berhenti dan terus berputar dengan arah berbeda. Aku rindu di hari kita bersama yang menyulitkan dan membuat kita merasa semua baik-baik saja. Disitu aku percaya bahwa nilai kabaikan adalah milik semua orang.

Rindu ini ingin kusampaikan kepadamu, namun kamu tidak ada untuk mendapatkan ini. Biarkan disini rindu ini hingga engkau datang kembali dan menelan semua rasa ini

Kamis, 13 Februari 2020

Derita yang aku pilih

Mengingatimu adalah derita yang aku pilih
Karena itu adalah pekerjaan yang bisa saya lakukan diwaktu luang

Semua adalah konsekwensi dari apa yang aku pilih
Dan membuat kita akan srmakin membuat rumah untuk kita

Rumah itu adalah pelangi
Yang belum aku susun

Dan membuat aku lupa akan warna baru

Jumat, 07 Februari 2020

Bermalu

Siapa yang kita tunggu
Jika jalan ini tiada berujung

Dan tidak ada lagi langkah
Dari ketidakpastiaan
Semua berlalu
Dan tidak ada yang saling menunggu

Dan berakhir
Pada putaran yang sama

Seperti mentari pagi
Yang tidak pernah bermalu

Takdir

Ini adalah takdir
Atau pilihan yang aku jadikan takdir
Saat bertemu enggan rasanya pergi

Dan terus ingin bersama
Terus dan terus
Hingga lupa ada kabar
Bahwa
Lautan menelan apa saja
Yang membuat kamu kehilangan
Saat bertepi
Di

Hujan Berhenti

Bagaimana hujan bisa berhenti?
Itu karena kuasa tuhan
Yang sengaja menurunkan dari langit
Karena kepunyaanya apa yang ada di langit
Dan di bumi

Bagaimana dengan hati ini
Yang tidak kuasa aku bendung
Untuk tidak
Kepadamu

Itulah termasuk kuasa ilahi

Aku menjerit tanpa tahu, kata apa yang hendak aku
Katakan pada dunia
Sekiranya tahu
Ini sangat berat untuk diterima
Oleh saya sebagai seorang yang rapuh

Jendela

Ku buka jendela
Gerimis
Membawa dingin
Yang membuatku tersimpuh pada kondisi

Aku mau hujan
Yang mengguyur hingga ke paru-paru
Dan meninggalkan genangan
Yang bisa memercik sedikit
Dengan lumpur yang tercampur

Disana ada emosi
Yang membuat kita bertahan
Dan bersadar
Bahwa kehidupan adalah bagian dari kita

Musim berbeda

Ini musim hujan
Anginnya dingin
Mengigit menembus rasa

Ini musim rindu bagi kita
Meluangkan hidup sendiri
Untuk menabung rasa
Mengingati apa yang berlalu
Dan membuat jalan untuk kedepan

Biarlah musim ini berjalan dengan pelan
Biarkan dia bermekaran nanti
Saat kita sepakat untuk bertamu
Pada meja yang sama

Bukankah itu yang kita mau

Ke rumah kita

Lihatlah hujan, sayang
Dia turun tanpa di minta
Dia berhenti tanpa di minta
Dan kita tidak kuasa untuk menahan semua
Begitulah adanya

Perjalanan yang panjang ini
Menjadi pelajaran bagi kita
Agar mengetahui tentang rasa
Yang mbuat kita bisa menerima anugrah

Janganlah bersikap sombong
Dengan diam seakan tidak mau
Padahal 
Engkau tahu kemana kaki ini menuju

Disana
Ke rumah kita 

Senin, 03 Februari 2020

Bisikan Sanubari

Aku ingin berhenti tentang ini
Seakan semua adalah omong kosong
Diantara hati yang mencoba untuk percaya

Dan memveri sedikit apa yang dikatakan
Oleh bisikan sanubari

Lelucon Cinta

Saya bisa
Membaca mata
Lewat tatapan
Yang semburat
Di balik kelopak hijau mata
Yang engkau sapukan
Untuk menghalau debu

Ini bukan tentang rindu
Yang sering kita bicarakan
Lewat cemara yang enggan layu
Hanya karena musim berganti

Ini juga bukan jarak
Yang membuat kita enggan untuk bertatap
Walau hanya sekejap
Atau sekedar berkata kabar
Dan memberi sedikit hadiah
Dari apa yang kita punya
Untuk sebuah rasa yang ingin terakui

Ini adalah sebuah lelucon
Yang sengaja dibuat
Untuk menguji kemanpuan
Dalam bercanda tentang perasaan

Sabtu, 01 Februari 2020

Lanvit luas

Allah sengaja menciptakan langit yang luas
Seluas samudera di atau bahkan lebih luas
Itu karena tahu kamu akan terus haus
Dan memiliki kemauan terus
Sampai tanpa batas



Diri saya

Disaat ini
Aku belajar untuk menerima diri saya sebagai individu
Yang sederajat dengan yang lain
Mulai berjuang untuk sebuah kepercayaan diri
Untuk diri sendiri

Mula mula mencintai diri
Nemahami diri dengan apa yang dimau
Dan berusaha keras untuk menjadi dia
Bukan orang lain

Saya tahu
Jalan mana yang harus aku tempuh
Dan jalan mana yang harus aku halui
Ini adalah sebuah tangung jawab terhadap diri
Bukan dengan orang lain

Saya akan membawa diri saya
Saya yang akan membuat diri saya berpakaian
Dan saya akan membawa diri saya berkendara

Dan saya yang akan melakukan semua untuk diri saya

Saya akan bertangung jawab terhadap diri saya

Bukan orang lain yang menentukan nasib saya