Tidak ada apa apa
Hanya semburat kelabu
Yang ada dilangit
Selasa, 31 Desember 2019
Percaya pada angin
Sebenarnya apa?
Yang ada diantara kita itu seperti angin
Begitu terasa dan sulit untuk dilihat
Siapa yang percaya pada angin?
Dia tidak pernah berdusta
Meski begitu abstrak
Tidak pernah dilukiskan
Yang ada diantara kita itu seperti angin
Begitu terasa dan sulit untuk dilihat
Siapa yang percaya pada angin?
Dia tidak pernah berdusta
Meski begitu abstrak
Tidak pernah dilukiskan
Hati mau Mati
Musim ini berlalu
sebelum hari yang disepakati olehku
Begitu cepat
Tanpa bisa berkata lebih dahulu
Jika aku
Belum siap berlari
Mengapa orang menghilang
Meninggalkan
Dengan sedikit jejak
Lalu hilang
Dirasa hampa di kaki
Aku belum siap kehilangan
Namun kehilangan terus mengintai
Aku belum siap sendiri
Namun sendiru menerkam setiap hari
Kemana aku ceritakan gulana
Jika saja langit mendung dan
tidak bisa berkata apapun
Ini tentang hati yang mau mati
Hanya karena kerinduan
Dalam diam
Tanpa ada suara
Yang disampaikan dan terus menghimpit
Sukmanya
sebelum hari yang disepakati olehku
Begitu cepat
Tanpa bisa berkata lebih dahulu
Jika aku
Belum siap berlari
Mengapa orang menghilang
Meninggalkan
Dengan sedikit jejak
Lalu hilang
Dirasa hampa di kaki
Aku belum siap kehilangan
Namun kehilangan terus mengintai
Aku belum siap sendiri
Namun sendiru menerkam setiap hari
Kemana aku ceritakan gulana
Jika saja langit mendung dan
tidak bisa berkata apapun
Ini tentang hati yang mau mati
Hanya karena kerinduan
Dalam diam
Tanpa ada suara
Yang disampaikan dan terus menghimpit
Sukmanya
Jangan Rindu
Jangan rindu
Bisik itu
Pada jemari di kata terakhir
Aku memilih diam
Karena rindu bekerja
Tanpa tuan
Bisik itu
Pada jemari di kata terakhir
Aku memilih diam
Karena rindu bekerja
Tanpa tuan
Petrichor
Saat hujan
Debu menghilang
Ikut bersama basah
Dan terbawa kedalam pori kulit bumi
Lalu tidak dikenali
Yang ada aroma
Penenang dalam kalbu
Yang terindui oleh masa
Ini musim hujan telah tiba
Aku membaui dirimu dalam sukma
Yang menjelma menjadi titik kata
Aku sampaikan disaat
Kebingungan
Bertanya jawab
Debu menghilang
Ikut bersama basah
Dan terbawa kedalam pori kulit bumi
Lalu tidak dikenali
Yang ada aroma
Penenang dalam kalbu
Yang terindui oleh masa
Ini musim hujan telah tiba
Aku membaui dirimu dalam sukma
Yang menjelma menjadi titik kata
Aku sampaikan disaat
Kebingungan
Bertanya jawab
Kelambu
Ini akan menjadi hari yang menyusahkan kita
Saat kesalahan ini sengaja di buat
Dua hal yang tidak bisa
Aku katakan
Dalam waktu dekat
Saat malam mengintai siang
Dan siang mengintai malam
Begitu seteruanya
Tanpa lupa waktu
Aku berusaha bersikap apatis
Nyatanya aku terbaptis dengan keadaan
Jika saja boleh
Aku ingin malam tidak mengintai siang
Begitu pula siang
Tidak perlu mengintai
Sayangnya, inilah yang terjadi
Malam tidak pernah bertemu siang
Siang juga dilarang bertemu malam
Hanya sekejap
Dalam kesamaran
Yang kita sebut
Dipenghujung waktu
Saat rindu
Menjelma
Menjadi kelambu
Gerimis
Gerimis di tahun baru ini berbeda
Begitu mengesankan
Seakan menggangu untuk tidak disimak
Karena ada yang lain dalam hari yang sulit
Begitu mengesankan
Seakan menggangu untuk tidak disimak
Karena ada yang lain dalam hari yang sulit
Rindu yang kemarin
Rindu itu sesak
Sampai tidak bisa berkata
Hanya serapah
Dalam kata tanpa emosi
Terhimpit beban tidak terlihat
Tersesat dalam kasat
Dan mengusir angin
Yang mengelikan
Saat tidak bisa bersama
Kalau rindu tidak bisa disampaikan
Kepada siapa angin ditiupkan
Hanya kata darimu yang bisa menjawab
Sampai tidak bisa berkata
Hanya serapah
Dalam kata tanpa emosi
Terhimpit beban tidak terlihat
Tersesat dalam kasat
Dan mengusir angin
Yang mengelikan
Saat tidak bisa bersama
Kalau rindu tidak bisa disampaikan
Kepada siapa angin ditiupkan
Hanya kata darimu yang bisa menjawab
Perayaan Rindu
Bagaimana sebuah perayaan tanpa air mata
Saat dua kata bertemu
Tanpa jeda
Seperti hujan
Yang ditunggu oleh musim kemarau
Atau hujan
Yang mengusir kemarau
Keduanya
Bertemu dalam waktu yang dekat dan sebentar
Lalu hilang tanpa kata lagi
Apakah perayaan ini sebuah kerinduan
Yang kamu tinggal
Pada 16 december 2019
Dan kita rayakan hari ini
Di tahun baru, 2020
Dalam sekejap
Lalu pergi dengan kerinduan yang sama
Seperti kemarin
Biarkan kemarau merindukan hujan
Biarkan saya rindu
Untuk kamu disana
Saat dua kata bertemu
Tanpa jeda
Seperti hujan
Yang ditunggu oleh musim kemarau
Atau hujan
Yang mengusir kemarau
Keduanya
Bertemu dalam waktu yang dekat dan sebentar
Lalu hilang tanpa kata lagi
Apakah perayaan ini sebuah kerinduan
Yang kamu tinggal
Pada 16 december 2019
Dan kita rayakan hari ini
Di tahun baru, 2020
Dalam sekejap
Lalu pergi dengan kerinduan yang sama
Seperti kemarin
Biarkan kemarau merindukan hujan
Biarkan saya rindu
Untuk kamu disana
Selasa, 17 Desember 2019
Rasa sepi
Rasa sepi ini
Membuatku
Mencarimu di jagat ingatan
Memori dulu
Aku buat bersamamu
Kuputar ulang untuk menusukku
Rasa sepi ini
Membuatku bangun untuk
Membuka pintu dan jendela
Agar engkau masuk ke ruang
Lewat semilir rindu
Yang semakin mencekam kuat
Ku usir kau dari sini
Bukannya pergi menghilang
Malah kau tersenyum kembali
Seakan mengejek
Bahwa rindu tidak bisa berobat
Membuatku
Mencarimu di jagat ingatan
Memori dulu
Aku buat bersamamu
Kuputar ulang untuk menusukku
Rasa sepi ini
Membuatku bangun untuk
Membuka pintu dan jendela
Agar engkau masuk ke ruang
Lewat semilir rindu
Yang semakin mencekam kuat
Ku usir kau dari sini
Bukannya pergi menghilang
Malah kau tersenyum kembali
Seakan mengejek
Bahwa rindu tidak bisa berobat
Sandiwara
Ini malam
Ini siang
Malam dan siang adalah kepastian
Angin
Mendung
Terlihat membingungkan
Seperti suara guntur
Yang menakutkan
Memberikan kabar tidak pasti
Seperti kamu
Yang pandai bersandiwara
Mengatakan apapun
Seakan semua menyenangkan
Menggembirakan
Menutup luka di hati
Dan menahan amarah
Ada hati yang tersembunyi
Tidak menampak kata
Atau rasa yang sengaja dihilangkan
Atas nama kasih
Ini siang
Malam dan siang adalah kepastian
Angin
Mendung
Terlihat membingungkan
Seperti suara guntur
Yang menakutkan
Memberikan kabar tidak pasti
Seperti kamu
Yang pandai bersandiwara
Mengatakan apapun
Seakan semua menyenangkan
Menggembirakan
Menutup luka di hati
Dan menahan amarah
Ada hati yang tersembunyi
Tidak menampak kata
Atau rasa yang sengaja dihilangkan
Atas nama kasih
Minggu, 15 Desember 2019
Pagi ini
Halo
Pagi ini
Aku mau kita bersama sejenak
Saling menatap
Dan memahami
Ada apa diantara kita
Saling berbagi
Untuk kebahagiaan
Pagi ini
Aku mau kita bersama sejenak
Saling menatap
Dan memahami
Ada apa diantara kita
Saling berbagi
Untuk kebahagiaan
Jumat, 13 Desember 2019
Tersesat
Aku tersesat
Diruang yang salah
Hanya aku dan kamu disini
Menyesali dengan kejadian yang ada
Seakan ini takdir
Diruang yang salah
Hanya aku dan kamu disini
Menyesali dengan kejadian yang ada
Seakan ini takdir
Pergilah
kamu akan pergi
Dan aku merelakan
Seperti matahari yang menghilang
Esok iya akan kembali
Dan menghilang lagi
Dan akan kembali
Pada malam ada kerinduan menelusup
Agar, kita bertemu dapat berbagi rasa
Dan meluapkan rasa
Dalam secangkir kopi
Yang lupa aku aduk
Dan aku merelakan
Seperti matahari yang menghilang
Esok iya akan kembali
Dan menghilang lagi
Dan akan kembali
Pada malam ada kerinduan menelusup
Agar, kita bertemu dapat berbagi rasa
Dan meluapkan rasa
Dalam secangkir kopi
Yang lupa aku aduk
Kamis, 12 Desember 2019
Racun
Aku tuangkan semua racun
Dalam mangkuk bening
Agar aku jadikan sarapan sebelum bekerja
Hari ini terlalu berat
Untuk tetap disini
Menungguimu dalam rasa yang mulai uzur
Baru kemarin
Rasanya seperti
Sudah berdulu kala
Aku disini memanggil lirih
Tanpa suara
Karena takut
Tetangga akan terbangun
Dan meracuniku
Dengan cara melupakanmu
Dalam mangkuk bening
Agar aku jadikan sarapan sebelum bekerja
Hari ini terlalu berat
Untuk tetap disini
Menungguimu dalam rasa yang mulai uzur
Baru kemarin
Rasanya seperti
Sudah berdulu kala
Aku disini memanggil lirih
Tanpa suara
Karena takut
Tetangga akan terbangun
Dan meracuniku
Dengan cara melupakanmu
Kesusahan
Rasa sesal saat saling mengenal
Dan menghilang
Atas dasar rasa yang ada
Menyulitkan
Bukannya kembali
Dengan tenang
Malah mengamuk
Dalam kesepian
Melampiaskan rasa yang menghilang
Sejak kemarin
Tertelan oleh jarak
Aku dan kamu
Dalam kesusahan yang tidak berkesudahan
Dan menghilang
Atas dasar rasa yang ada
Menyulitkan
Bukannya kembali
Dengan tenang
Malah mengamuk
Dalam kesepian
Melampiaskan rasa yang menghilang
Sejak kemarin
Tertelan oleh jarak
Aku dan kamu
Dalam kesusahan yang tidak berkesudahan
Saya perempuan
Perempuan
Saya perempuan
Saya kurang waras
Saat kau pergi menjauh
Seakan aku lemah
Tidak mampu berbuat apa apa
Terimakasih sudah menawan hati ini
Perempuan
Saya perempuan
Saya gila karena kamu
Membujuk aku menjatuhkan hati
Hingga kedasar
Dan aku gagal memungut kembali
Perempuan
Saya perempuan
Saya mau mati dihatimu
Karena hidup sendiri rasanya
Mau mati saja
Ah, terlalu kejam saat berurusan dengan hati
Biarkan saja
Dia terlunta
Toh, ada rumah jompo yang menampung
Perempuan
Saya perempuan
Saya sedih
Saya jatuh cinta dan terabaikan
Dan saya tidak bisa berbuat apa apa
Saya perempuan
Saya kurang waras
Saat kau pergi menjauh
Seakan aku lemah
Tidak mampu berbuat apa apa
Terimakasih sudah menawan hati ini
Perempuan
Saya perempuan
Saya gila karena kamu
Membujuk aku menjatuhkan hati
Hingga kedasar
Dan aku gagal memungut kembali
Perempuan
Saya perempuan
Saya mau mati dihatimu
Karena hidup sendiri rasanya
Mau mati saja
Ah, terlalu kejam saat berurusan dengan hati
Biarkan saja
Dia terlunta
Toh, ada rumah jompo yang menampung
Perempuan
Saya perempuan
Saya sedih
Saya jatuh cinta dan terabaikan
Dan saya tidak bisa berbuat apa apa
100 dari
Yang ke seratus
aku terdiam menatap rasa
seakan berkata
sudah jauh
istirahat sejenak
meminta diri merenung
beberapa kata yang berguna
mungkin akan lebih berguna
yang keseratus
kau pergi
terimakasih
meninggalkan jejak untukku
ada rasa
yang membuat aku
selesai disini
yang keseratus
ini untukmu
sebuah kata
yang terbingkis
dari sedikit rasa
yang aku tuang
dalam cangkir
dan menghanyut bersama sepi
ini yang keseratus
pintaku aneh
memintamu pergi
dan terus memintamu pergi
seakan aku kuat sendiri
padahal aku mau
bersamamu
lebih lama sedikit
akhir dari ini, adalah
aku belum memprediksi
aku terdiam menatap rasa
seakan berkata
sudah jauh
istirahat sejenak
meminta diri merenung
beberapa kata yang berguna
mungkin akan lebih berguna
yang keseratus
kau pergi
terimakasih
meninggalkan jejak untukku
ada rasa
yang membuat aku
selesai disini
yang keseratus
ini untukmu
sebuah kata
yang terbingkis
dari sedikit rasa
yang aku tuang
dalam cangkir
dan menghanyut bersama sepi
ini yang keseratus
pintaku aneh
memintamu pergi
dan terus memintamu pergi
seakan aku kuat sendiri
padahal aku mau
bersamamu
lebih lama sedikit
akhir dari ini, adalah
aku belum memprediksi
Rabu, 11 Desember 2019
Ku usir kau
Ku usir kau dari hidupku
Karena kutak mau
Kau susah sendiri
Aku bisa hidup
Tanpa rasa
Yang sulit
Yang ingin kukejar
Seperti pelangi tinggi
Disini aku kan sedih
Sementara waktu
Biarkan semua jadi obat
Saat rindu
Sudah tidak bisa diucapkan
Aku rindu
Pada diriku sendiri
Karena kutak mau
Kau susah sendiri
Aku bisa hidup
Tanpa rasa
Yang sulit
Yang ingin kukejar
Seperti pelangi tinggi
Disini aku kan sedih
Sementara waktu
Biarkan semua jadi obat
Saat rindu
Sudah tidak bisa diucapkan
Aku rindu
Pada diriku sendiri
Yang disini
Dia
Yang disini
Menemaniku
Dalam sepi
Dia
Yang diam
Disini
Menghilang
Sebelum fajar
Dia
Yang marah
Ada rindu
Yang menderu
Berkelabu
Mendung
Dia
Yang sedih
Biarlah sendiri dulu
Aku disini
Ingin bersama
Aku ingin
Tiada angin
Dibalik embun
Menetes
Jatuh
Yang disini
Menemaniku
Dalam sepi
Dia
Yang diam
Disini
Menghilang
Sebelum fajar
Dia
Yang marah
Ada rindu
Yang menderu
Berkelabu
Mendung
Dia
Yang sedih
Biarlah sendiri dulu
Aku disini
Ingin bersama
Aku ingin
Tiada angin
Dibalik embun
Menetes
Jatuh
Enggan
Bila rindu
Kemana aku buang rasa
Segera kumendat padamu
Karena hanya kamu yang aku mau
Disini
Aku hanya diam
Menatap punggung
Yang enggan berbalik
Kemana aku buang rasa
Segera kumendat padamu
Karena hanya kamu yang aku mau
Disini
Aku hanya diam
Menatap punggung
Yang enggan berbalik
Kenapa cinta
Kenapa cinta
Hanya diam saja
Padahal rindu membara
Mengapa cinta
Semakin membisu
Padahal ada cerita hendak dibagi
Apalah aku yang hanya mengharap
Mengapa diam
Membuatku marah dan benci
Padamu
Kemarilah sayang
Biar kuhisap derita ini
Biarkan hanya bahagia
Diantara kita
Hanya diam saja
Padahal rindu membara
Mengapa cinta
Semakin membisu
Padahal ada cerita hendak dibagi
Apalah aku yang hanya mengharap
Mengapa diam
Membuatku marah dan benci
Padamu
Kemarilah sayang
Biar kuhisap derita ini
Biarkan hanya bahagia
Diantara kita
Biar saja rindu
Biarkan kamu pergi menjauh
Toh ada rindu yang aku selipkan disana
Biarkan kamu menjual rumah
Karena hati ini
Adalah rumah kamu sebenarnya
Biarkan kamu marah
Karena aku tahu
Cara meramu hati
Aku tahu segala cara
Agar kamu kembali disini
Karena
Hati kita sama
Hanya saja
Kamu lebih cepat berdebar
Toh ada rindu yang aku selipkan disana
Biarkan kamu menjual rumah
Karena hati ini
Adalah rumah kamu sebenarnya
Biarkan kamu marah
Karena aku tahu
Cara meramu hati
Aku tahu segala cara
Agar kamu kembali disini
Karena
Hati kita sama
Hanya saja
Kamu lebih cepat berdebar
Larut malam
Larut malam
Aku sengaja
Menunggu kamu
Karena ada yang ingin saya katakan
I love you
Aku sengaja
Menunggu kamu
Karena ada yang ingin saya katakan
I love you
Hanya Sebentar
Disini saja
Diam
Sebentar saja
Tidak usah kemana mana
disini saja
Sebentar
Hanya sebentar
Diam
Sebentar saja
Tidak usah kemana mana
disini saja
Sebentar
Hanya sebentar
kopi pagi
Tadi malam aku menghidangkan kopi
yang aku buat sedari pagi
Kamu hanya diam. Memandang lurus kepada
Seakan bertanya
Ada apa hari ini?
Aku hanya diam, menunggu kamu meminumnya
Kita saling memandang lama
Tanpa berkata
Dan kamu memutuskan untuk bangkit
Tanpa meminum
Setegukpun
Tinggal aku dan kopi dingin
Aku memandang kopi dengan tanya
Apa yang salah?
Kuteguk habis
Yang salah
Kita tidak sama dalam frekuensi
yang aku buat sedari pagi
Kamu hanya diam. Memandang lurus kepada
Seakan bertanya
Ada apa hari ini?
Aku hanya diam, menunggu kamu meminumnya
Kita saling memandang lama
Tanpa berkata
Dan kamu memutuskan untuk bangkit
Tanpa meminum
Setegukpun
Tinggal aku dan kopi dingin
Aku memandang kopi dengan tanya
Apa yang salah?
Kuteguk habis
Yang salah
Kita tidak sama dalam frekuensi
Selasa, 10 Desember 2019
Sengaja aku buat manis
Sengaja aku buat manis
Agar indah dikenang
Tidak mudah terlupakan
Dan kembali lagi
Sengaja aku buat manis
Agar engkau tetap disini
Bahagia disini
Dan menghabiskan waktu bersama
Sengaja aku buat manis
Agar kamu tidak merasa pahit
Saat harus pergi
Dan membawa serta kenangan manis
Sengaja aku buat manis
Agar kamu ringan berjalan
Tenang dalam berfikir
Dan kembali ke jalan yang benar
Agar indah dikenang
Tidak mudah terlupakan
Dan kembali lagi
Sengaja aku buat manis
Agar engkau tetap disini
Bahagia disini
Dan menghabiskan waktu bersama
Sengaja aku buat manis
Agar kamu tidak merasa pahit
Saat harus pergi
Dan membawa serta kenangan manis
Sengaja aku buat manis
Agar kamu ringan berjalan
Tenang dalam berfikir
Dan kembali ke jalan yang benar
Senin, 09 Desember 2019
Enggan menatap
Kita duduk disini
Berdua saja
Namun tidak saling menatap
Memalingkan diri
Padahal
Kita bersama
Bagaimana kita bisa bersatu?
Manatap saja enggan
Berdua saja
Namun tidak saling menatap
Memalingkan diri
Padahal
Kita bersama
Bagaimana kita bisa bersatu?
Manatap saja enggan
Akhir dari ini
Saya menanti
Sendiri
Tidak banyak bicara
Hanya menunggu
Siang menuju malam atau sebaliknya
Tiada yang istimewah
Selain, akhir dari ini
Sendiri
Tidak banyak bicara
Hanya menunggu
Siang menuju malam atau sebaliknya
Tiada yang istimewah
Selain, akhir dari ini
Akhirnya
Pada akhirnya kita sama tahu
Tidak mampu bergerak menembus ruang yang ada
Karena kita berbeda dimensi
Hanya menunggu waktu
Siapa diantara kita menyerah
Tidak mampu bergerak menembus ruang yang ada
Karena kita berbeda dimensi
Hanya menunggu waktu
Siapa diantara kita menyerah
Jumat, 06 Desember 2019
Tidak se iya
Salahku
Membuat kamu jatuh cinta
Pada dia yang tidak hati sama
Dengan warna yang berbeda
Engkau minta bersatu
Bersama dalam kamar yang sama
Lalu menyatu dalam tanpa ikatan
Sulit, memang
Kenapa kamu tidak pergi saja
Menjauh
Hanya karena salah
Semua merunyam
Kamu mau ini itu
Aku mau itu ini
Tidak se ia
Dan tidak sepapa
Membuat kamu jatuh cinta
Pada dia yang tidak hati sama
Dengan warna yang berbeda
Engkau minta bersatu
Bersama dalam kamar yang sama
Lalu menyatu dalam tanpa ikatan
Sulit, memang
Kenapa kamu tidak pergi saja
Menjauh
Hanya karena salah
Semua merunyam
Kamu mau ini itu
Aku mau itu ini
Tidak se ia
Dan tidak sepapa
Hujan berhenti
Hujan berhenti
Bukan karena amarah
Atau kesal
Atau cemburu
Atau lelah
Hujan berhenti
Karena telah selesai
Telah habis
Telah tiada yang tersisa dari rasa
Telah turun semua
Lalu, kenapa kamu tidak berhenti
Jika lelah
Jika cemburu
Jika marah
Jika telah usai
Jika telah sampai disini
Bukan karena amarah
Atau kesal
Atau cemburu
Atau lelah
Hujan berhenti
Karena telah selesai
Telah habis
Telah tiada yang tersisa dari rasa
Telah turun semua
Lalu, kenapa kamu tidak berhenti
Jika lelah
Jika cemburu
Jika marah
Jika telah usai
Jika telah sampai disini
Rabu, 04 Desember 2019
Terluntang
Benar-benar
tidak habis pikir
? kenapa
saya masih disini
menatap apa yang tidak terlihat
menapaki jalan penuh belukar
membiarkan kaki teriiris duri
dan terluntang
tidak berdaya
memilih jalan lain
tidak habis pikir
? kenapa
saya masih disini
menatap apa yang tidak terlihat
menapaki jalan penuh belukar
membiarkan kaki teriiris duri
dan terluntang
tidak berdaya
memilih jalan lain
Senin, 02 Desember 2019
Merayakan perpisahan
Lusa, kamu tidak disini lagi
Pergi mengelilingi bumi
Meletakan aku sendiri disini
Dengan harapan
Menjumpai aku kembali
Di tempat yang sama
Dengan cerita yang berbeda
Dan menulis kisah yang berbeda
Besok, persiapan patah hati
Menyambut kemarau dihati
tiada kata pisah
Yang ada hati disana
Harus dijaga
Sekarang biarkan aku
Meneguk
Wajah itu, hingga habis
Biarkan telaga ini
Sepenuhnya berisi dirimu
Aku tidak mau kehilangan
Tapi aku takut hilang
Pergi mengelilingi bumi
Meletakan aku sendiri disini
Dengan harapan
Menjumpai aku kembali
Di tempat yang sama
Dengan cerita yang berbeda
Dan menulis kisah yang berbeda
Besok, persiapan patah hati
Menyambut kemarau dihati
tiada kata pisah
Yang ada hati disana
Harus dijaga
Sekarang biarkan aku
Meneguk
Wajah itu, hingga habis
Biarkan telaga ini
Sepenuhnya berisi dirimu
Aku tidak mau kehilangan
Tapi aku takut hilang
Janji nyata
Langit yang seluas itu
Bumi terhampar dipenuhi jalan
Lalu aku masih belum percaya
Dengan janji nyata yang diberikan
Apa yang membuat diri
Selemah ini
Diberi jalan
Minta jalan yang lain
Diberi Cara yang paling baik
Ikut cara yang lain
Bumi terhampar dipenuhi jalan
Lalu aku masih belum percaya
Dengan janji nyata yang diberikan
Apa yang membuat diri
Selemah ini
Diberi jalan
Minta jalan yang lain
Diberi Cara yang paling baik
Ikut cara yang lain
Langganan:
Postingan (Atom)