Aku masih seperti dulu
yang engkau besarkan sedari kecil
masih saja tidak paham
bahwa ada pahlawan
yang senantiasa kamu ceritakan
dan kamu ceritakan ulang
seakan mengaburkan dirimu
yang telah menjadi pahlawan
yang telah mengajari
berbagai
hal
Aku masih seperti dulu
yang engkau besarkan sedari kecil
masih saja tidak paham
bahwa ada pahlawan
yang senantiasa kamu ceritakan
dan kamu ceritakan ulang
seakan mengaburkan dirimu
yang telah menjadi pahlawan
yang telah mengajari
berbagai
hal
Untuk kamu
yang tidak pernah saya temui
kusebut nama tuhan dalam hariku
yang kuinginkan pertemuan denganmu
tanpa tahu nama dan raga
bersabarlah
Tuhan akan memudahkan
jalan ini, jalan menuju kesucian
Jalan ini sulitn namun ngat
buahnya sangat manis
hingga ke surga
jangan lengah
hanya sebentar saja, tunggulah waktu itu
dimana semua menjadi milik kita
Saya akan bekerja
bekerja agar saya menjadi orang
yang bisa berfungsi dengan baik
dan yang terbaik
untuk saya sendiri
Inilah hidup saya
untuk saya
dan orang-orang disekitar saya
saya bekerja
meningkatkan kualitas diri
bukan untuk menurunkan menjadi
lebih buruk
menghargai setiap apa saja
yang saya miliki
Ini saya, untuk saya dan semua
Berapa banyak yang harus dibayar
untuk sebuah perasaan yang
dihutang
dan dijadikan piutang
lalu pergi saja.
Seperti tidak tahu
Rumahnya yang akan dibangun
olehnya.
bolehkah kembali ke
dulu
yang ada kita
dan apa saja yang memberikan
apa saja
untuk kita
dan hanya
kita
Alasan?
itulah yang ditanyakan
saat semua
terjadi begitu saja
Berapa banyak untuk dihabiskan
atas nama kepuasan diri
dan kebaikan-kebaikan
yang perlu dibayarkan
dan itukah yang paling baik
atas nama
rasa yang selalu datang di hati
dan itukah yang terbaik
agar hati menjadi damai
dalam lingkaran rasa
yang diberikan
oleh
seorang yang kamu suka
Bila saja
Waktu itu
Kita tidak saling sapa
Adakah rindu terselip di dada
Hingga kini menjelma
Menjadi gulana mendalam.
Akhir ceritanya
Kita ingin ini berlabuh
Pada pertemuan yang tidak
Bisa dikehendaki oleh diri
Dan menjadi
Apa saja
Atas waktu dan lingkungan
Yang tidak saja merestui
Pergilah, dan pergilah
Kejarlah semua maumu
Apa yang teringat
Hanya sekelumit tentang
Masa yang berlalu
Dan membuat semua
Di kenang dalam kata
Oleh siapa saja
Engkau datang dan menyerang
Lalu membuatku bertekuk, dan semua
Adalah rasa untuk istirahat
Sebentar saja, Lalu seperti sedia kala
Apa Kabar mengantuk?
Saat terbangun, kamulah
Rasa kasih atas diri sendiri